Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Muhammad Fajri adalah pria asal Tangerang yang memiliki penyakit obesitas dengan berat 300 kilogram. Ia dinyatakan meninggal akibat infeksi multiple antara lain shock sepsis. Sebelumnya, ia telah menjalani perawatan intensif di RSUP Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM) selama 14 hari.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sebelum dirawat di RSCM Jakarta, Fajri sudah memiliki kondisi yang buruk, yaitu tidak dapat terlentang. Kondisi tersebut menandakan bahwa bagian dalam tubuh, seperti jantung dan paru-paru memiliki masalah yang serius.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kemudian, saat kedatangan pertamanya di RSCM Jakarta, Fajri telah mengalami sesak napas yang berat sehingga membutuhkan ventilator. Fajri juga mendapatkan obat sedasi karena pemasangan ventilator tergolong nyeri. Pemberian obat tersebut membuat kesadarannya ada di bawah pengaruh obat.
Saat perawatan, Fajri mengalami berbagai infeksi sehingga mengakibatkan adanya kegagalan organ tubuh atau MODS (The Multiple Organ Dysfunction Syndrome). Mengutip dari antaranews, selama perjalanan dalam perawatan intensif, kaki Fajri semakin berat. Terdapat infeksi pada bagian paru-paru dan biasa disebut dengan penyakit shock sepsis.
Dua tahun lalu, aktor Chicco Jerikho mengungkapkan pernah didagnosis menderit sepsis. Kondisi ini bahkan sampai membuat Chicco kritis dan harus menjalani perawatan di HCU (High Care Unit). Setelah berhasil melewati itu semua, Chicco merasa seperti diberi kesempatan hidup kedua.
“Jujur, kayak dapet kesempatan hidup yang kedua. Karena saat itu kondisi gue dinyatakan sama dokter sudah kritis,” tulis Chicco di Instagramnya pada Jumat, 8 Oktober 2021, seraya mengunggah fotonya saat terbaring di rumah sakit. Tidak ada keterangan waktu, kapan Chicco mengalami sakit itu.
Mengenal Penyakit Sepsis
Sepsis adalah sebuah penyakit berbahaya yang dapat mengancam jiwa. Sepsis merupakan respons ekstrem imun terhadap infeksi. Sistem kekebalan tubuh berusaha untuk melindungi seseorang dari berbagai penyakit dan infeksi. Melansir MedicalNewsToday, biasanya respons terhadap infeksi akan berkembang di bagian tubuh, seperti salurah kemih, kulit, dan paru paru.
Penyebab dari sepsis adalah infeksi bakteri dalam darah yang dikenal sebagai septikemia. Terkadang, banyak orang yang menyamakan sepsis dan septikemia. Namun, nyatanya, kedua penyakit tersebut berbeda. Selain itu, infeksi yang menyebabkan sepsis, yaitu infeksi ginjal dan perut, radang paru-paru, serta keracunan darah.
Penyakit sepsis akan berisiko lebih tinggi terhadap orang tua di atas 65 tahun, pemilik penyakit kronis, bayi di bawah 1 tahun, dan orang dengan sistem kekebalan lemah.
Merajuk pada Healthline, gejala sepsis dapat dikenali ketika seseorang mengalami demam, kesulitan bernapas, detak jantung yang cepat, kulit berkeringat, dan memiliki rasa sakit yang luar biasa.
Tiga Tahap Penyakit Sepsis
Penyakit sepsis memiliki tiga tahapan, pertama, sepsis biasa, infeksi akan masuk ke aliran darah dan menyebabkan peradangan dalam tubuh. Kedua, sepsis berat menyebabkan infeksi dan peradangan yang mempengaruhi fungsi organ. Ketiga, shock sepsis yang menyebabkan penurunan signifikan terhadap tekanan darah serta komplikasi terhadap jantung, disfungsi organ, dan gagal jantung.
GEZITA INOVA RUSYDA I SDA