Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Cara Menelusuri Rekam Jejak Buah Sunpride

Masyarakat dapat mengetahui buah Sunpride tersebut dipanen di mana, dicuci di mana, disimpan di mana, dan seterusnya hingga sampai ke konsumen.

24 Oktober 2020 | 13.18 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Nanas Honi Sunpride. sunpride.co.id

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Sebagian orang tak pandai memilih buah. Akibatnya, mereka mendapatkan buah yang mungkin belum matang, terlalu matang, atau berkualitas kurang baik. Semangat makan buah bisa anjlok gara-gara hal sepele ini. Dan jika berlangsung dalam waktu lama, asupan nutrisi alami buat tubuh bisa berkurang.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

CEO PT Sewu Segar Nusantara -produsen buah Sunpride, Cindyanto Kristian mengatakan supaya konsumen tidak kecewa dengan kualitas buah yang dihasilkan, perusahaannya memberikan kode tertentu di setiap kemasan buah yang sampai ke distributor. "Pada kotak buah yang kami distribusikan ke toko-toko, terdapat tanda barcode yang bisa melacak dari mana buah itu berasal," kata Cindyanto dalam peluncuran kampanye #SunprideBuatKebaikan secara virtual pada Kamis, 22 Oktober 2020.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dari tanda barcode di kotak atau kardus buah tersebut, Cindyanto menjelaskan, konsumen dapat mengetahui buah tersebut dipanen di mana, dicuci di mana, disimpan di mana, dan seterusnya hingga sampai ke tangan konsumen. "Artinya, kalau terjadi sesuatu dengan buah kami, misalkan ada komplain atau kualitas yang tidak sesuai keinginan pelanggan, bisa kami telusuri dan kami perbaiki," katanya.

Jambu Kristal Sunpride. sunpride.co.id

Cindyanto melanjutkan fitur pelacakan rekam jejak buah Sunpride tersebut masuk dalam unsur standar GAP atau Good Agricultural Practices. Adapun syarat standar GAP lainnya adalah pembibitan alami, keamanan pangan, kebersihan dalam proses produksi, kesejahteraan pekerja, dan pelestarian lingkungan. Ada tiga jenis buah Sunpride yang telah mengantongi sertifikasi GAP tersebut, yakni Pisang Cavendish, Guava Kristal, dan Nanas Honi.

Mengenai jumlah konsumsi buah orang Indonesia, berdasarkan Riset Kesehatan Dasar 2018, sebanyak 95,5 persen penduduk di atas usia 5 tahun masih kurang makan buah dan sayur. Terlebih saat pandemi Covid-19, pada awal krisis, diperkirakan 2 juta anak balita di Indonesia mengalami kurang gizi, 7 juta anak stunting, dan 2 juta lainnya kelebihan berat badan.

"Di masa pandemi Covid-19 ini, banyak keluarga yang terdampak secara ekonomi dan tidak bisa menyediakan buah-buahan bagi anak-anak dan anggota keluarga lainnya," kata Cindyanto seraya menyampaikan kampanye #SunprideBuatKebaikan. Menurut dia, setiap pembelian buah Sunpride apapun dan berapapun selama periode 22 Oktober sampai 7 Desember 2020, berarti menyediakan buah bagi mereka yang membutuhkan.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus