Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Kesehatan

Cara Mengetahui Jenis Gula pada Kemasan Produk Pangan

Berapa takaran gula yang sesuai untuk anak usia 7-12 tahun?

13 November 2021 | 09.00 WIB

Ilustrasi gula pasir. boldsky.com
Perbesar
Ilustrasi gula pasir. boldsky.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Konsumen sebaiknya membaca apa saja kandungan nutrisi dalam suatu produk pangan. Apa saja yang terdapat di dalam produk tersebut dan berapa banyak takarannya tertera pada label kemasan yang biasanya tertulis "Informasi Nilai Gizi" atau "Komposisi".

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Salah satu kandungan yang perlui diperhatikan adalah gula. Dokter Spesialis Gizi Klinik, Putri Sakti mengingatkan besaran konsumsi gula harian untuk setiap orang. "Menurut anjuran Kementerian Kesehatan, jangan mengkonsumsi gula lebih dari 50 gram per orang per hari," kata Putri Sakti dalam jumpa daring "Peluncuran Nestlé Milo Less Sugar tanpa Gula Pasir" pada Kamis, 11 November 2021.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Peraturan Menteri Kesehatan mengenai Pedoman Gizi Seimbang menyebutkan, anak usia 7 sampai 12 tahun disarankan mengkonsumsi gula tambahan sebanyak dua porsi atau 20 gram atau sekitar 2-3 sendok makan per hari. Konsumsi gula untuk anak ini dibuat dengan mempertimbangkan kebutuhan energi dan aktivitas harian untuk tumbuh kembangnya.

Apabila konsumsi gula harian melebihi jumlah itu, menurut dia, berisiko terkena hipertensi, stroke, diabetes, dan serangan jantung. Sebab itu, Putri Sakti melanjutkan, penting bagi orang tua untuk mengatur asupan gula dan gizi anak sejak dini sesuai dengan kebutuhannya.

Corporate Nutritionist Nestlé Indonesia, Eka Herdiana menjelaskan bagaimana mengetahui istilah jenis gula dan kandungan gula pada produk pangan. "Penting bagi para orang tua untuk mulai memperhatikan informasi nilai gizi yang tertera pada produk, terutama kandungan gula sebelum membeli," kata Eka.

  • Gula Total
    Pada bagian Informasi Nilai Gizi di kemasan adalah jumlah keseluruhan gula (gula alami dan gula tambahan) yang terkandung di setiap takaran saji produk tersebut.

  • Sukrosa
    Pada Informasi Nilai Gizi di kemasan adalah kandungan gula pasir di setiap takaran saji produk tersebut.

  • Laktosa
    Pada Informasi Nilai Gizi di kemasan adalah kandungan laktosa di setiap takaran saji produk tersebut. Laktosa ini dapat berasal dari kandungan gula yang secara alami terdapat pada susu.

  • Gula
    Pada bagian depan kemasan menunjukkan seluruh kandungan gula, tidak termasuk laktosa.

(searah jarum jam) Business Executive Officer Beverages Business Unit Nestlé Indonesia, Mirna Tri Handayani; Dokter Spesialis Gizi Klinik, Putri Sakti; aktris Zee Zee Shahab, dan Corporate Nutritionist Nestlé Indonesia, Eka Herdiana dalam konferensi pers virtual "Peluncuran Milo Less Sugar" pada Kamis, 11 November 2021. Dok. Nestle Indonesia

Business Executive Officer Beverages Business Unit PT Nestle Indonesia, Mirna Tri Handayani mengatakan, meski tak mengandung gula pasir atau nol gram sukrosa, Nestlé Milo Less Sugar masih mengandung gula alami dari laktosa atau susu. "Kami berharap dapat membantu orang tua dalam mengatur konsumsi gula harian anak," kata Mirna.

Baca juga:
CEO Nestle Indonesia Beberkan Alasan Investasi Jutaan Dolar di Tengah Pandemi

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.

 
 
 
close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus