Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Jaga Kadar Gula dengan Mengatur Jadwal Ngemil

Ahli gizi menyarankan mengatur jadwal ngemil setelah Lebaran demi mengontrol asupan gula dalam tubuh.

14 Mei 2021 | 11.05 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Kue-kue kering dan manis, kacang goreng, dan berbagai camilan bertebaran di meja selama masa Lebaran. Spesialis gizi dr. Amalia Primahastuti dari Ikatan Dokter Indonesia menyarankan mengatur jadwal ngemil setelah Lebaran demi mengontrol asupan gula dalam tubuh.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Amalia mengatakan setelah Idul Fitri biasanya orang-orang akan kembali ke pola dan jam makan yang normal sebelum Ramadan, pada umumnya terdiri dari tiga kali makan utama dan dua kali camilan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Jam makan sebaiknya teratur, termasuk camilan. Kita tentukan sesuai dengan munculnya sinyal lapar, misalnya pada jam 10.00 dan 16.00 adalah waktu camilan," katanya.

Meski kue-kue Lebaran bertebaran di meja, bukan berarti bisa kalap menyantap apapun sesuka hati. Dia menyarankan untuk merencanakan camilan apa yang akan disantap agar terhindar dari asupan yang berlebihan.

Makan berlebihan di luar kebutuhan tubuh dapat membawa dampak negatif untuk kesehatan. Apalagi bila yang dikonsumsi adalah makanan yang tinggi lemak jenuh. Selain meningkatkan proses peradangan dalam tubuh, fungsi sistem kekebalan tubuh juga bisa menurun.

Camilan sehat atau jajanan dengan kandungan kalori, gula, dan lemak dalam batas wajar sebaiknya dikonsumsi tidak terlalu banyak dan tidak terlalu dekat dengan jam makan utama agar tidak kekenyangan sehingga tak nafsu makan ketika jadwal makan utama tiba. Dalam satu hari sebaiknya batasi konsumsi gula agar tidak lebih dari 50 gram dan lemak jenuh tidak lebih dari 10 persen total energi.

Kudapan yang terlalu banyak mengandung gula dapat membuat lebih cepat mengantuk serta obesitas yang dapat berujung kepada penyakit darah tinggi, diabetes, dan kolesterol tinggi. Sementara camilan yang mengandung terlalu banyak garam dan perisa bisa membuat ketagihan dan terus menginginkan makanan yang gurih.

Mindful snacking alias mengudap dengan sadar bisa menjadi jalan tengah bagi para pecinta camilan. Mindful snacking adalah mengudap dengan sepenuhnya sadar dan memperhatikan apa yang dimakan. Mindful snacking bisa dilakukan dengan merencanakan momen ngemil itu sendiri, mulai dari menakar jumlah kudapan yang dikonsumsi sampai memerhatikan bahan baku dalam kudapan, apakah nutrisi dalam kudapan memang dibutuhkan tubuh.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus