Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Cara Menghilangkan Bau Ketiak: Hiperhidrosis, Antiperspiran, Deodoran, dan Botox

Pada prinsipnya keringat tidak berbau. Aroma tak sedap muncul setelah bercampur dengan bakteri. Berikut cara menghilangkan bau ketiak.

22 Februari 2021 | 11.21 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ilustrasi bau badan. shutterstock.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Bau ketiak tentu mengganggu aktivitas sehari-hari. Kalau aromanya terlalu hebat bisa bikin sakit kepala. Sebab bau ketiak begitu tajam, menyengat, dan dapat tercium dalam jarak hampir satu meter. Yang punya masalah ini, pasti mencari tahu cara menghilangkan bau ketiak.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Mengutip laman Healthline, bau ketiak yang umumnya disebut juga dengan bau badan memiliki nama lain bromhidrosis. Sejatinya bukan keringat yang memicu bau ketiak atau aroma tak sedap lain pada permukaan tubuh. Adalah bakteri yang bercampur dengan keringat tadi yang menciptakan bau kecut tak tertahankan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kelenjar keringat berfungsi menjaga suhu tubuh. Ada dua jenis kelenjar keringat, yakni ekrin dan apokrin. Kelenjar ekrin menutupi sebagian besar tubuh dan terdapat di permukaan kulit. Sebaliknya, kelenjar apokrin terdapat pada area yang banyak mengandung folikel rambut, seperti ketiak dan selangkangan.

Alih-alih membuka ke permukaan kulit, kelenjar apokrin mengosongkan folikel rambut dan kemudian terbuka ke permukaan. Saat tubuh memanas, kelenjar ekrin melepaskan keringat yang mendinginkan tubuh. Keringat ini tidak berbau hingga bakteri pada kulit memecahnya. Sebab itu, aroma tubuh termasuk keringat sangat bergantung dari makanan, minuman, dan obat yang kamu konsumsi.

Kelenjar apokrin aktif bekerja saat seseorang masuk fase pubertas. Itu sebabnya dalam periode ini seseorang mulai memperhatikan bau badan. Bau ketiak menjadi persoalan bagi orang yang mengalami hiperhidrosis. Ini adalah kondisi saat seseorang mengeluarkan keringat berlebih, terutama pada tangan, kaki, dan ketiak.

Ilustrasi bau badan. shutterstock.com

Ketiak bau bisa disebabkan kurang bersihnya area tersebut, produk perawatan yang tidak tepat, serta akibat konsumsi makanan, minuman, dan obat tertentu. Cara menghilangkan bau ketiak yang mendasar tentunya menjaga kebersihan ketiak. Bantu dengan menggunakan antiperspiran atau deodoran, bisa juga kombinasinya. Terkadang kamu perlu mencoba beberapa antiperspiran atau deodoran untuk mengetahui mana yang paling cocok buatmu.

Antiperspirant membantu mengurangi produksi keringat dengan cara memblokir sementara pori-pori yang mengeluarkan keringat. Semakin sedikit keringat di permukaan kulit, semakin sedikit bau yang dihasilkan. Sementara deodoran menghentikan bau keringat, tapi tidak mengurangi produksi keringat. Produk ini umumnya berbahan dasar alkohol dan membuat kulit menjadi asam.

Ada juga yang mencoba cara menghilangkan bau ketiak dengan suntik botox. Botox disuntikkan ke kelenjar keringat demi mengurangi produksi keringat dan menghilangkan bau. Langkah ini biasanya diterapkan pada mereka yang mengalami hiperhidrosis. Perlu diketahui suntik botox tidak mengilangkan bau badan secara permanen karena khasiatnya akan hilang seiring waktu.

Untuk mencegah bau ketiak, jenis bahan pakaian juga patut dipertimbangkan. Pilih busana yang longgar dan terbuat dari katun, linen, dan campuran bahan yang menyerap kelembapan. Kamu juga dapat melakukan waxing atau mencukur bulu ketiak untuk mengurangi bau ketiak.

Jika semua cara menghilangkan bau ketiak tadi sudah dilakukan namun aroma kecut menyengat itu masih ada, segera berkonsultasi dengan dokter. Kamu akan mendapatkan solusi menyeluruh dari ahlinya.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus