Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sains

Mahasiswa Unair Bikin Deodorant Spray Alami dari Ekstrak Bintang Laut

Mahasiswa Unair membuat deodorant spray dari bintang laut. Bagaimana cara pembuatannya?

16 Agustus 2022 | 09.27 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Patrick Spray Produksi Tim PKM FPK dan SIKIA UNAIR. Foto : Unair

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Tim mahasiswa Fakultas Perikanan dan Kelautan serta Sekolah Ilmu Kesehatan dan Ilmu Alam Universitas Airlangga (Unair) mencetuskan ide deodorant spray berbahan dasar ekstrak bintang laut. Inovasi yang berjudul ‘Patrick Spray’ itu berhasil mengantarkan mereka meraih pendanaan Pekan Kreativitas Mahasiswa (PKM) 2022 dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Tim yang terdiri dari lima mahasiswa itu ialah Mesy Indriani, Lalu Aldy Kurnia Aji, Adhi Candra Mukti, Putri Salma Nabila, dan Isac Muhamad Kahlil Gibran. Mesy, selaku ketua tim menjelaskan bahwa pada dasarnya konsep Patrick Spray sama seperti deodorant pada umumnya. Hanya saja, bahan yang digunakan merupakan bahan yang paling aman untuk dipakai di kulit manusia, yaitu ekstrak bintang laut.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kandungan Bintang Laut Antibakteri dan Aman untuk Kulit

Menurut Mesy dan tim, bintang laut sangat potensial untuk digunakan sebagai bahan dasar deodorant spray. Hal itu dikarenakan bintang laut memiliki kandungan flavonoid sebagai antibakteri. Flavonoid itulah yang menjadi bahan utama produk ini.

Kandungan flavonoid dalam bintang laut, kata Mesy, telah terbukti secara ilmiah yang paling aman digunakan di kulit manusia dengan kadar pH rentang 5–6. Lebih lanjut, menurut mereka, Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber daya alamnya. "Maka itu memproduksi deodorant spray juga termasuk ke dalam memanfaatkan kekayaan alam," ujarnya dikutip dari laman Unair pada Selasa, 16 Agustus 2022.

Dalam produksinya, Mesy menyebutkan bahwa satu bintang laut dapat menghasilkan lima sampai enam mililiter flavonoid. Pada awalnya, bintang laut akan direbus dan disuling sehingga menghasilkan cairan yang mengandung flavonoid dan zat-zat lainnya. Selanjutnya, cairan itu akan diekstrak beberapa kali hingga tersisa flavonoidnya saja.

Tak Lepas dari Efek Samping

Mesy menjelaskan bahwa produk ini tentu tidak luput dari efek samping. Maka dari itu, ia dan tim memproduksi beberapa varian Patrick Spray dengan menyesuaikan kebutuhan kulit konsumen. Berbagai keunggulan tersebut kemudian membuat ia dan tim berharap produk Patrick Spray itu bisa bersaing dengan produk-produk populer lainnya.

“Produk ini diharapkan bisa bersaing dengan produk lainnya yang sudah memiliki nama besar,” ujar Mesy.

Selain itu, Mesy dan tim juga berharap produk ini dapat mengantarkan mereka melanjutkan perjalanan ke Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS). Adapun kini, ia dan tim telah menyelesaikan berbagai proses perancangan produk Patrick Spray itu dan sedang fokus kepada pemasaran dan penjualannya melalui akun instagram @patrickspray.deodorant.

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus