Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Gaya Hidup

Cara Menjadi Ayah Tiri yang Baik Menurut Sains, Apa Saja?

Banyak kasus ayah tiri yang memutuskan hubungan dengan anak tirinya secara emosional dan menarik diri dari tanggung jawab sehari-hari. f

15 Oktober 2022 | 11.12 WIB

Ilustrasi ayah menganggur. Shutterstock
Perbesar
Ilustrasi ayah menganggur. Shutterstock

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta -Siapa pun yang pernah menjadi ayah dan kemudian menjadi ayah tiri, tentu mereka sadar betul kedua kondisi ini tidaklah sama.

Menjadi ayah tiri bisa jadi sangat menantang. Laman
Fathers menuliskan, mungkin itu sebabnya banyak kasus ayah tiri yang memutuskan hubungan dengan anak tirinya secara emosional dan menarik diri dari tanggung jawab sehari-hari.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Berdasarkan teori sistem keluarga yang dipelopori oleh Murray Bowan dari Universitas Georgetown, menunjukkan individu tidak dapat dipahami secara terpisah satu sama lain. Dengan kata lain, keluarga adalah unit emosional sehingga tiap individu memiliki andil dalam keluarga mereka. Keluarga dipahami sebagai sistem individu yang saling berhubungan dan bergantung. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Merujuk pada teori tersebut, keputusan ayah tiri untuk mengambil jarak dengan anaknya baik secara fisik maupun emosional tidak bisa dibenarkan. Alih-alih membatasi diri, cara sederhana menjadi ayah tiri yang baik bisa dimulai dengan membangun empati dan komunikasi dengan anak. Apabila berjalan optimal, lalu bisa memulai untuk mengimplementasikan praktik-praktik baik dalam keluarga. 

Baca juga : Pengakuan Ibu Korban Penyiksaan Ayah Tiri: Sering Banget Nyiksa

Esensi teori sistem keluarga ini didukung pula penelitian yang dilakukan oleh seorang profesor studi komunikasi keluarga dari University of Nebraska, Dawn Braithwaite. Dalam penelitiannya, ayah tiri, bagaimanapun disarankan untuk mengenal dan memahami lebih dalam tentang kondisi lingkungan keluarga yang berbeda. Khususnya terkait sikap dan perilaku anak terhadap dirinya. 

Tanpa menjalin hubungan baik dengan anak tiri, kata Braithwaite, ayah tiri akan lebih banyak merugikan daripada menguntungkan. Menurutnya, ayah tiri perlu memperhitungkan masa transisi dalam dua tahun pertama (opsional). "Jika dia mencoba menjadi terlalu terlibat dalam mengasuh anak sebelum dia menjalin hubungan dengan anak tiri, anak itu akan menolak." kata Braithwaite dikutip dari Fatherly

Di samping itu, penelitian berjudul “Developmental Issues in StepFamilies Research Project: Family relationships and parent-child interactions” menunjukkan bahwa ayah tiri harus berupaya membentuk hubungan yang permisif dengan anak tiri. Misalnya, bertindak lebih sebagai teman daripada orang tua, dan menghindari pola pengasuhan dengan disiplin ketat. 

Ayah tiri harus benar-benar fokus untuk membangun hubungan dengan anak tiri sebelum dia mengambil peran utama sebagai orang tua dan disiplin,” kata Bray dalam penelitiannya yang dipublikasikan di APA PsycNet itu. 

HARIS SETYAWAN
Baca juga : Anak Kelas 4 SD Menjadi Korban Pencabulan Ayah Tirinya di Tangerang Selatan

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus