Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kriminal

Cerita Salsa, Anak Sambung Wowon Serial Killer yang Selamat karena Menolak ke Bekasi

Salsa, 13 tahun, anak sambung Wowon serial killer selamat dari pembunuhan karena menolak ikut pindah ke Bekasi

23 Januari 2023 | 13.20 WIB

Wowon Erawan alian Aki, tersangka pembunuhan berantai yang ditangkap Polda Metro Jaya di Bekasi dan Cianjur. Sumber: Istimewa
Perbesar
Wowon Erawan alian Aki, tersangka pembunuhan berantai yang ditangkap Polda Metro Jaya di Bekasi dan Cianjur. Sumber: Istimewa

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Cianjur - Salsa, 13 tahun, anak ketiga almarhumah Ai Maimunah ternyata pernah mendapatkan ancaman dari ayah tirinya, Wowon Erawan alias Aki, 60 tahun. Ancaman itu yang membuatnya menolak ikut pindah ke Bekasi sehingga berhasil selamat dari kasus pembunuhan Wowon serial killer.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Namun nahas, ibunya, Ai Maimunah, dan kedua kakak Salsa menjadi korban pembunuhan berantai usai tewas diracun Wowon dan dua pelaku lainnya di Bekasi, Jawa Barat.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Salsa beralasan tidak mau ikut ke Bekasi lantaran sering muntah jika bepergian jauh menggunakan mobil. Namun, itu sebenarnya hanya alasan lain agar dirinya tidak dipaksa ikut ke Bekasi. Salsa mengaku tidak mau ikut karena takut dengan sosok Wowon.

Dia mengaku pernah diancam akan dicelakai jika melaporkan keberadaan kontrakannya di Cianjur pada keluarga ibunya. "Salsa, kan, awalnya tinggal di Cibalagung, Kecamatan Mande, setelah Mama bercerai dengan ayah Salsa. Kemudian setelah menikah dengan Pak Wowon, tiba-tiba diajak pindah ke kontrakan di Ciranjang dan Haurwangi. Dua kali pindah kontrakan," kata Salsa di Cianjur, Senin 23 Januari 2023.

"Salsa disuruh ayah tiri kalau ada yang nanya bilangnya ngontrak di Bandung. Tidak boleh bilang di Cianjur. Kalau tidak, katanya Salsa dan keluarga akan celaka. Makanya Salsa takut. Itu juga yang sebenarnya membuat Salsa tidak mau ikut ke Bekasi, bukan hanya karena sering muntah," ucap dia.

Salsa mengaku tak terlalu dekat dengan ayah tirinya. Apalagi setelah adanya ancaman tersebut. "Salsa lebih memilih untuk menjauh, kalau di rumah Salsa tidak pernah ngobrol dengan ayah tiri," kata dia.

Dia mengungkapkan sebelum berangkat ke Bekasi, Wowon mengatakan kepada ibunya akan membawa dia ke Bandung. Namun, dia tidak tahu persis ke mana dia akan dibawa oleh pelaku.

"Jadi saat berangkat ke Bekasi pada tanggal 8 Januari 2023, Pak Wowon bilang kalau Salsa tidak mau ikut nanti dibawa ke rumah yang di Bandung saja. Tapi tidak tahu benar atau tidak ada rumah di Bandung. Yang jelas akan dibawa ke Bekasi dulu," kata dia.

Sejak 8 Januari 2023 hingga kejadian pembunuhan pada 12 Januari 2023, Salsa tidak dapat menghubungi kakak dan ibunya. Sebab saat berangkat ke Bekasi, seluruh HP korban disita oleh pelaku.

"Salsa tidak komunikasi, kan semua HP dirampas dan dimatikan. Salsa juga baru tahu ibu dan kakak-kakak meninggal dunia setelah jenazahnya diantar oleh tetangga kontrakan ke rumah. Kaget dan sedih mendengar kabar itu," ucap dia.

DEDEN ABDUL AZIZ

 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus