Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Cara Menyimpan dan Urutan Memberikan ASI Beku yang Benar

Menyimpan dan memberikan ASI beku kepada bayi tak bisa sembarangan. Ada tata cara dan urutannya

16 Mei 2024 | 14.41 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Bayi prematur Palestina yang dievakuasi dari Gaza di tengah konflik Israel dan Hamas, meminum susu saat mendapat perawatan di Rumah Sakit Ibu Kota Administratif Baru (NAC), di timur Kairo, Mesir, 6 Desember 2023. REUTERS/Amr Abdallah Dalsh

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Inovasi ASI bubuk menuai pro kontra. kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo mengatakan lebih baik memberikan ASI yang sudah dibekukan dibandingkan dengan ASI yang diubah menjadi bubuk.

“Memang freezing (yang dibekukan) itu jauh lebih bisa dipercaya karena ketika dalam bentuk lain, olahan lain, saya kira sudah ada pembawanya. Pembawa itu partikel lain dalam bentuk misalnya serbuk dan yang lain-lain ada pembawanya. Oleh karena itu air susu ibu beku masih murni," ucap Hasto di Jakarta, Selasa, 14 Mei 2024.

Ia juga menjelaskan ASI tidak dapat disimpan secara sembarangan dan sudah ada protap atau protokol yang dilakukan untuk menyimpan ASI. Perlu juga diingat daya tahan, penyimpanan, dan suhu sangat memengaruhi kelayakan ASI.

Biasanya, para ibu menyusui selalu memiliki ASIP atau Air Susu Ibu Perah yang sudah di perah atau pumping agar memudahkan ibu dan bayi ketika beraktivitas di luar rumah. Kondisi ini juga penting untuk mengantisipasi bencana alam.

ASIP inilah yang biasanya disimpan didalam kulkas atau freezer untuk dibekukan. Seperti yang sudah dibahas sebelumnya bahwa ASI sangat rentan dengan kontaminasi udara luar, Penyimpanan ASIP juga harus memenuhi protap yang sesuai.

Menurut Konselor laktasi Bamed dr. Teresia Susilo, ASIP dapat disimpan di lemari pembeku dengan suhu tertentu agar bisa bertahan selama tiga hingga enam bulan. "Kalau di freezer khusus yang suhunya minus 20 derajat bisa enam sampai 12 bulan," kata Teresia dalam bincang-bincang Bamed, seperti dilansir Antara.

ASIP juga dapat disimpan di kulkas bagian chiller namun daya tahannya lebih cepat, yaitu lima hingga tujuh hari saja. Tentu saja, Teresia lebih menyarankan ASI yang fresh dibandingkan dengan ASIP beku karena zat gizi, vitamin dan antibodi dalam ASI akan berkurang seiring berjalannya waktu.

Kemudian, untuk mencairkan ASIP yang sudah beku juga tidak boleh sembarangan. Ia berpesan bahwa ASIP beku tidak boleh dikeluarkan dengan suhu yang ekstrim. Pencairan ASIP dari freezer harus melalui chiller kemudian baru bisa di suhu ruang. Setelah itu, barulah boleh direndam dengan air di suhu 40 derajat celcius.

Tahapan selanjutnya adalah pemberian ASIP beku kepada bayi. Pemberian ASIP yang sudah dicairkan harus menggunakan metode Last In First Out (LIFO) bukan First In First Out (FIFO). Maksudnya adalah ASIP yang paling fresh atau paling terakhir diperah harus yang paling awal diberikan kepada bayi. Hal ini disebabkan ASI yang segar lebih terjaga nutrisinya.

ADINDA ALYA IZDIHAR | ANTARA | EKA WAHYU PRAMITA

Pilihan Editor: Alasan ASI Beku Lebih Baik dari ASI Bubuk

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus