Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Pijat perineum membantu wanita yang belum pernah melahirkan secara normal untuk mengurangi risiko robekan perineum dan luka bedah vagina. Lalu bagaimana cara melakukan pijat perineum?
Dikutip dari nct.org.uk, satu dari 10 wanita mengalami nyeri hingga 18 bulan setelah melahirkan karena robekan area vagina atau episiotomi. Namun hal itu bisa dihindari dengan pijat perineum. Penelitian menunjukkan bahwa pijatan perineum bisa mengurangi kemungkinan robekan area sekitar vagina.
Para ahli merekomendasikan untuk memulai pijat perineum sekali atau dua kali setiap pekan, antara minggu ke 34 dan 36 kehamilan. Beberapa sumber mengatakan, boleh mengulang pijatan setiap hari atau dua hari sekali. Seperti banyak hal dalam kehamilan, rekomendasi ini berbeda dan mungkin bersifat individu.
Gunakan Minyak
Baca : Kiat Mengatasi Sulit Tidur dan Kelelahan setelah Melahirkan
Untuk memberikan pijatan yang nyaman, disarankan mengunakan minyak. Tujuannya, sebagai pelumas untuk menghilangkan gesekan.
Adapun jenis minyak yang dapat digunakan, yaitu:
1.Minyak alami, seperti bunga matahari, biji anggur, minyak kelapa, almond atau minyak zaitun.
2.Pelumas pribadi, seperti KY Jelly yang juga merupakan pilihan yang baik karena larut dalam air.
3.Pelumas vagina tubuh sendiri, jika ini membuat lebih nyaman.
Namun ada beberapa jenis minyak yang tidak boleh digunakan, seperti minyak atau pelumas sintetis (baby oil, mineral oil, atau petroleum jelly).
Cara Pijat Perineum
Melansir dari Healthline, berikut langkah-langkah dalam pijat perineum, diantaranya:
1. Cuci Tangan
Sebelum memulai sesi pijat, awali dengan mencuci tangan. Gunakan sabun lembut yang tidak mengiritasi kulit di sekitar perineum. Saat melakukannya, ada baiknya memotong pendek kuku agar tidak menggores atau menyodok kulit halus di area sensitif.
2. Pilih Posisi yang Nyaman
Saat ingin memijat perineum, temukanlah posisi yang nyaman. Pijatan bisa dilakukan sambil berbaring di tempat tidur atau di sofa dengan kaki terbuka dan lutut ditekuk. Selain itu, dapat menggunakan bantal atau bantal khusus kehamilan untuk menopang tubuh bagian atas jika ingin duduk tegak. Pilihan lain termasuk pijatan saat mandi, sambil berdiri dengan satu kaki di atas bangku di kamar mandi (ganti kaki), atau mungkin sambil duduk di toilet.
3. Mulai pijatan
Oleskan minyak alami atau pelumas pribadi ke tangan. Mulailah dengan menempatkan satu atau kedua ibu jari sekitar 1-1½ inci di dalam vagina.
Sangat disarankan pijatan dilakukan oleh pasangan. Namun jika terpaksa melakukannya sendiri, bisa menggunakan cermin untuk melihat dan membantu menggapai area pijatan yang tepat.
Kemudian tekan ibu jari di sepanjang dinding belakang vagina, ke arah anus. Meskipun tidak ingin menekan terlalu keras, sebaiknya berikan tekanan yang cukup untuk merasakan peregangan dan bahkan sedikit sensasi terbakar.
4. Regangkan
Pertahankan jari dalam posisi terentang ini selama 1-2 menit. Kemudian lanjutkan dengan menggerakkan ibu jari ke luar dan ke dalam dengan gerakan lambat berbentuk U. Ingatlah bahwa sasaran pijat adalah jaringan di bagian dalam vagina, tetapi harus merasakan sensasi di bagian dalam dan luar.
5. Santai
Cobalah untuk sesantai mungkin selama pijatan. Tubuh dan pikiran harus rileks. Mungkin menjadi lebih nyaman dengan sensasinya saat jaringan meregang seiring waktu. Total waktu pijat tidak boleh melebihi 5 menit per sesi. Lakukan secara konsisten untuk mempercepat pemulihan setelah melahirkan.
RINDI ARISKA
Baca : Hindari Robekan Vagina saat Melahirkan, Rutin Lakukan Pijat Perineum pada Ibu Hamil
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “http://tempo.co/”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini