Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Jual beli barang preloved atau benda yang sudah digunakan sebelumnya tapi masih dalam kondisi bagus, kini semakin populer. Banyak orang memilih membeli barang preloved karena lebih murah. Toko - toko yang membeli barang preloved dari masyarakat dan menjualnya kembali juga semakin banyak.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Baca juga:
Cara Bedakan Barang Preloved Asli dan Palsu
Berapa Harga yang Pantas untuk Sebuah Tas Mewah Preloved?
Barang Preloved Ada yang Dibungkus dan Tidak, Ketahui Maknanya
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Di acara Irrisistible Bazaar di Grand Indonesia yang berlangsung akhir pekan lalu misalnya, berbagai produk merek terkenal, seperti Channel, Louis Vuitton, dan Gucci, dijual dengan harga miring. Bahkan banyak yang tidak percaya kalau barang tersebut asli.
Pemilik dan pengelola stan di bazar barang preloved itu berbagi cara bagaimana menemukan produk bermerek dengan harga murah dan masih dalam kondisi bagus. Selain itu, mereka juga harus memastikan kalau produk tersebut asli. Pengelola Second Chance Bag, Sonya berbagi pengalaman berburu dan menjual barang preloved.
Ketika memulai bisnis ini di tahun 1996, dia mencari barang preloved dan menjualnya dengan metode dari mulut ke mulut. "Kami menawarkan untuk menjual barang - barang bermerek yang sudah tidak digunakan lagi,” ujar Sonya kepada Tempo, Minggu 26 November 2017.
Irresistible Bazaar, menjual barang preloved bermerek, di Grand Indonesia. TEMPO | Astari Pinasthika Sarosa
Barang preloved itu dijual dengan murah karena masih lebih baik menghasilkan uang walaupun sedikit, daripada barang menjadi rusak lantaran tidak lagi terpakai. Sonya juga menjelaskan kalau produk preloved dengan harga murah akan lebih banyak menarik pembeli. Sebab itu, sebagian besar pemilik barang preloved rela melepas dengan harga separuh dari harga belinya.
Sekarang, seiring dengan perkembangan dunia maya, Sonya mengatakan bisnis barang preloved memiliki jangkauan yang lebih luas. Selain mengikuti bazar, para penjual barang preloved juga berdagang lewat website, media sosial, bahkan membuka gerai di lokasi tertentu untuk menjangkau konsumen.
Dalam berburu produk preloved, para pedagang tak hanya berburu dari orang di Indonesia, namun juga belanja di luar negeri, seperti Prancis, Inggris, Jepang, atau Amerika, kemudian dibawa ke Indonesia. Produk tersebut biasanya dijual dengan harga lebih murah dari toko resmi.