Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Cat kuku kini bisaa dipilih dalam berbagai warna dan bahan. Kini, banyak yang memilih manikur gel karena memberikan hasil akhir luar biasa tanpa kahwatir cepat terkelupas.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Namun, banyak yang ragu menggunakan cat kuku ini. Sebab, penggunaan cat kuku gel secara teratur dapat menyebabkan "kuku rapuh, terkelupas dan pecah-pecah" dan "meningkatkan risiko kanker kulit dan penuaan kulit dini pada tangan", menurut American Academy of Dermatology Association yang dikutp Indian Express, Rabu, 19 April 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Selain itu, pengering cat kuku UV yang digunakan di salon dapat meningkatkan risiko terkena kanker dengan menyebabkan mutasi pada sel, menurut sebuah penelitian yang diterbitkan di Nature Communications.
Apa itu cat kuku gel?
Cat kuku gel terdiri dari kombinasi cat kuku dan gel. Kuteks ini disebut lebih tahan lama dan hanya dibisa dihapus menggunakan lampu UV atau LED. Tidak seperti cat kuku biasa yang biasanya bertahan selama seminggu atau kurang, cat kuku gel bisa bertahan hingga tiga minggu tanpa terkelupas atau memudar.
Deepa Krishnamurthy, konsultan dokter kulit di India mengatakan bahwa manikur gel dapat menyebabkan kuku menjadi rapuh, serta mengelupas dan retak. "Selain itu, seringnya menggunakan manikur gel berpotensi meningkatkan risiko terkena kanker kulit dan penuaan dini pada kulit tangan," dia menegaskan.
Kisalay Saurav Jha, konsultan dokter kulit dan ahli kosmetologi di India, menambahkan bahwa sediaan gel mengandung metakrilat dan benzoil peroksida sebagai bahan kimia. "Ini dapat menyebabkan alergi kulit, kepekaan, dan iritasi setelah aplikasi. Selain itu, paparan UV/LED dapat menyebabkan kulit terbakar, penyamakan dan penuaan dini pada kulit, dan dalam kasus yang jarang terjadi, kanker kulit," kata dia.
Tes tempel sebelum digunakan
Konsultan dokter kulit Sonali Kohli mengklaim bahwa cat kuku gel umumnya aman jika diaplikasikan dan dilepas dengan benar. Tapi, dia menyarankan uji tempel untuk memastikan bahwa tidak memiliki alergi.
“Jika memiliki kulit sensitif atau riwayat alergi, penting untuk menguji cat kuku gel sebelum mengaplikasikannya ke seluruh kuku. Ini dilakukan dengan mengoleskan sedikit pemoles ke area kecil kulit, seperti pergelangan tangan bagian dalam, dan menunggu setidaknya 24 jam untuk melihat apakah terjadi reaksi alergi. Jika Anda mengalami tanda-tanda reaksi alergi, seperti kemerahan, gatal, atau bengkak, sebaiknya hindari penggunaan cat kuku gel dan konsultasikan dengan dokter kulit," kata Kohli.
Hal yang perlu diketahui sebelum menggunakan manikur gel
Vandana Punjabi, konsultan senior dermatologi, membagikan tips yang perlu diperhatikan jika berencana melakukan manikur gel. Berikut tipsnya.
– Beri waktu istirahat pada kuku di antara pengaplikasian cat kuku gel agar tetap sehat dan kuat.
– Gunakan lapisan dasar dan lapisan atas berkualitas baik untuk melindungi kuku dan membuat cat kuku bertahan lebih lama.
– Patuhi waktu pengeringan yang disarankan untuk lampu UV dan pertimbangkan untuk menggunakan lampu LED, yang biasanya membutuhkan waktu lebih sedikit untuk menyembuhkan cat kuku.
– Jika melihat adanya tanda-tanda reaksi alergi, hentikan penggunaan cat kuku gel dan periksakan ke dokter kulit.
INDIAN EXPRESS
Pilihan Editor: Apakah Cat Kuku Bisa Kedaluwarsa? Inilah Cara Mengenalinya
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.