Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gaya Hidup

Catatan Seputar Table Manner, Berikut yang Harus Dipahami

Table manner atau tata krama di meja makan punya beberapa aturan. Ini yang harus diketahui.

12 Maret 2025 | 20.01 WIB

Ilustrasi restoran. Freepik.co/
Perbesar
Ilustrasi restoran. Freepik.co/

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Table manner atau tata krama di meja makan adalah sebuah rangkaian aturan yang memandu perilaku seseorang saat makan. Biasanya tata krama ini banyak digunakan dan ditujukan dalam situasi-situasi formal atau resmi. Penerapan ini dijelaskan sebagai bentuk untuk mencerminkan sopan santun dan sikap profesionalitas setiap orangnya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Food and Beverage Manager Hotel Patra Jasa yang juga instruktur table manner di Patra Semarang Convention Hotel Suwardi menyatakan benar jika sebuah karier pun dapat diselamatkan dengan table manner, karena di meja makan citra diri dan profesionalisme diri akan terlihat.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

"Orang lain akan melihat, mengenali, sekaligus menilai penampilan diri dan sebaliknya meja makan juga menjadi tempat terpenting untuk menonjolkan etika diri dan pembawaan diri di meja makan," kata Suwardi, dikutip dari Antara.

Aturan-aturan ini kadang membingungkan karena tidak pernah ada panduan yang jelas. Bahkan aturan-aturan tersebut mulai berseliweran di dalam masyarakat dan bisa menjadi mitos, antara lain.

  1. Menggunakan garpu di tangan kanan, padahal di dalam etika makan internasional penggunaan garpu bahkan dianjurkan di tangan kiri karena tangan kanan akan memegang pisau. Sebenarnya penggunaan garpu di kanan atau di kiri itu akan selalu menyesuaikan dengan konteks budaya dan jenis acara yang dihadiri.

  2. Makan tidak boleh berbicara. Sebenarnya, dalam tata krama di meja makan yang dilarang adalah berbicara dengan mulut penuh dan membahas topik-topik yang kurang layak untuk dibahas saat sedang makan. Pasalnya, makan bersama saat dilakukan dalam bentuk-bentuk formal tetap memerlukan waktu untuk mengobrol.

  3. Menggunakan serbet makan hanya boleh sesudah makan. Dalam penggunaan serbet saat sedang makan, selama waktu makan serbet akan selalu digunakan untuk menjaga kebersihan dan kerapihan. Itu mengapa serbet diletakkan dalam posisi paling mudah dijangkau, di atas pangkuan, sebelum makanan dihidangkan agar bisa selalu digunakan untuk menyeka mulut saat sedang makan.

  4. Bersuara saat makan untuk menunjukkan tanda kenikmatan. Dalam banyak budaya, mengeluarkan suara saat sedang makan dianggap tidak sopan, contohnya menyeruput mi. Di wilayah Asia Timur, mengeluarkan suara bisa menjadi bentuk penghormatan untuk hidangan, tetapi di Barat makan dengan bersuara bisa dimaknai bentuk kerakusan.
  5. Table manner tidak penting jika tidak dalam pertemuan formal. Ini adalah salah satu mitos karena penggunaan tata krama di meja makan tetap bisa dilakukan dalam kegiatan sehari-hari yang menjadi bentuk untuk pengembangan diri atau bahkan menghargai orang lain di sekitar yang sedang makan

Pilihan Editor: Seberapa Penting Table Manner Diterapkan

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus