Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Cegah Hipertensi, Makan Garam Maksimal 1 Sendok Teh Sehari

Hipertensi disebut penyakit silent killer karena sering dirasakan tanpa ada keluhan sebelumnya. Cegah hipertensi dengan kurangi makan garam gula lemak

16 Mei 2018 | 14.00 WIB

Front Page Cantik. Menangkal Hipertensi. shutterstock.com
Perbesar
Front Page Cantik. Menangkal Hipertensi. shutterstock.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Hipertensi sering disebut the silent killer. Penyakit ini umumnya terjadi tanpa ada keluhan apapun sebelumnya, sehingga penderita tidak mengetahui dirinya mengidap hipertensi dan justru baru diketahui setelah adanya komplikasi. “Tiga dari 10 penderita Penyakit Tidak Menular di Indonesia tidak mengetahui bahwa dirinya mengidap penyakit, termasuk hipertensi,” kata Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular Kementerian Kesehatan Cut Putri Arianie, dalam konferensi pers Hari Hipertensi Sedunia di kantornya, Jakarta 16 Mei 2018 . Baca: Sebelum Usia 25, Penuhi Zat Kalsium Agar Tidak Osteoporosis

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Data Badan Kesehatan Dunia (WHO) tahun 2015 menunjukkan sekitar 1,13 miliar orang di dunia mengidap hipertensi. Jumlah ini meningkat setiap tahunnya, bahkan diperkirakan tahun 2025 penderita hipertensi mencapai 1,5 miliar. Meskipun hipertensi terjadi tanpa ada keluhan sebelumnya, namun penyebab kematian terbesar nomor lima di Indonesia ini dapat dicegah.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Menurut Cut Putri, hipertensi dapat dicegah dengan mengendalikan perilaku-perilaku yang meningkatkan faktor risiko hipertensi. “Perilaku seperti merokok, diet yang tidak sehat, obesitas, kurang aktivitas fisik, stres, dan konsumsi alkohol adalah faktor-faktor penyebab hipertensi,” katanya.

Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan turut andil dalam mengendalikan hipertensi. Yaitu dengan melaksanakan program-program kesehatan, seperti Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PIS-PK) dan juga Gerakan Hidup Sehat Masyarakat (GERMAS).

Kemenkes RI menghimbau seluruh masyarakat Indonesia mulai menyadari dan membudidayakan perilaku hidup sehat dimulai dari lingkungan terkecil, yaitu keluarga. “Terapkan hidup sehat untuk mencegah dan mengendalikan faktor risiko hipertensi dengan perilaku CERDIK,” kata Cut Putri. Baca: Mengapa Puasa Bagus untuk Kesehatan? Simak Kata Ahli

CERDIK adalah kependekan dari Cek kesehatan secara berkala, Enyahkan asap rokok, Rajin beraktivitas fisik, Diet sehat dan seimbang, Istirahat yang cukup, dan Kelola stres. Dalam 'Cek kesehatan secara berkala', Cut Putri mengatakan, di beberapa puskesmas sudah menyediakan pemeriksaan cek kesehatan secara gratis yang bisa dilakukan secara rutin setiap hari. Berikutnya, 'Enyahkan asap rokok'. Bukan hanya mengurangi atau menghindari perilaku merokok, bagi Anda yang perokok pasif juga harus memperhatikan kesehatan diri. Asap yang terhirup, lanjut Cut Putri, sama bahayanya bagi kesehatan dengan para perokok itu sendiri.

Selanjutnya, 'Rajin aktivitas fisik'. Paling tidak, kata Cut Putri, sempatkan waktu minimal 30 menit untuk lakukan aktifitas fisik per harinya. Atau bisa memulai dari aktivitas fisik yang sederhana, seperti berjalan kaki, menaiki tangga ataupun membersihkan rumah. Terakhir adalah 'Diet sehat dan seimbang'. Diet perlu diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Diet yang sehat dan seimbang bukanlah diet yang mengurangi sayur dan buah, justru penting untuk mengatur asupan gula, garam, lemak. “Gula jangan lebih dari 4 sendok makan per hari. Garam jangan lebih dari 1 sendok teh per hari. Garam salah satu pencetus hipertensi. Kandungan minyak atau lemak jangan lebih dari 5 sendok makan per hari,” katanya. Baca: Faktor Emosi Picu Serangan Jantung? Ini Kasus Ayah Meghan Markle

Kemudian, Istirahat yang cukup dan juga Kelola stres dari waktu ke waktu juga harus menjadi perhatian setiap orang. Cut Putri melanjutkan istirahat yang kurang atau tingkat stres yang tinggi kenyataannya dapat meningkatkan risiko hipertensi.

 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus