Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gaya Hidup

Cerita Ayam Bakar Taliwang Khas Pak Udin yang Laris Manis saat MotoGP Mandalika

Usaha kuliner Ayam Bakar Taliwang Khas Pak Udin di Kota Mataram, NTB, yang laris manis saat MotoGP Mandalika ini hampir mati saat pandemi.

3 April 2022 | 10.37 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Usaha kuliner Ayam Bakar Taliwang Khas Pak Udin di Kota Mataram, NTB. Dok. Ayam Bakar Taliwang Khas Pak Udin

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Mataram - Ajang balap sepeda motor MotoGP Mandalika telah lewat. Acara itu membawa kenangan manis bagi pasangan suami istri Saherudin, 72 tahun, dan Siti Sanaah, 63 tahun. Mereka adalah pedagang Ayam Bakar Taliwang Khas Pak Udin di Kota Mataram.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Usaha mikro, kecil, menengah atau UMKM Rumah Makan Ayam Bakar Taliwang Khas Pak Udin ramai pengunjung selama sepekan, meski MotoGP Mandalika resmi berlangsung hanya tiga hari, yakni Jumat-Minggu, 18-20 Maret 2022. Selama dua hari sebelum dan hingga hari terakhir ajang MotoGP Mandalika, rumah makan itu jadi destinasi wisata kuliner wisatawan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Ada yang wisatawan domestik, wisatawan mancanegara, pejabat, sampai artis ibu kota makan ayam taliwang di sini," kata Udin, panggilan sehari-hari Saherudin. Saat itu, dalam sehari mereka memasak lebih dari 400 ekor ayam taliwan dan semuanya ludes. Angka itu belum termasuk menu yang dijual lewat layanan GrabFood.

Siti Sanaah menjelaskan, pengunjung yang datang dan makan di tempat bertambah 80 persen, sedangkan pemesanan lewat daring naik 30 persen setiap setiap hari. Saherudin dan Siti Sanaah bersyukur karena situasi berubah setelah selama pandemi Covid-19 usaha mereka melorot sampai 75 persen dibanding sebelumnya.

Usaha kuliner Ayam Bakar Taliwang Khas Pak Udin di Kota Mataram, NTB. Dok. Ayam Bakar Taliwang Khas Pak Udin

Saherudin menceritakan saat pemerintah menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau PPKM. Dia sudah mencoba berbagai jurus supaya dagangannya laku. Salah satunya dengan menambah durasi operasional warung.

Jika sebelumnya Rumah Makan Ayam Bakar Taliwang Khas Pak Udin buka pukul 17.00 WITA sampai pukul 20.00 WITA, dia memutuskan melayani pelanggan lebih awal, yakni sejak pukul 14.00 WITA. "Namun tetap saja tidak ada satupun pembeli yang datang," katanya. Saking sepinya, mereka sampai tidak berjualan selama tiga hari hingga 20 ekor ayam yang sudah dipotong terbuang begitu saja.

Menurut Sanaah, beruntung seorang pelanggan memberikan masukan supaya mereka melayani pemesanan online. "Saya disarankan bergabung menjadi mitra merchant GrabFood pada 2020," kata Siti Sanaah. "Sejak berkenalan dengan teknologi, kami tetap dapat melayani pelanggan meskipun PPKM."

Siti Sanaan melanjutkan, selama tiga bulan menjadi mitra GrabFood, penjualan ayam bakar taliwang merangkak naik sampai 45 persen. "Konsumen lebih mudah memesan dan menikmati hidangan kami, sehingga kami dapat mempertahankan seluruh karyawan," ujarnya.

Usaha Ayam Bakar Taliwang Khas Pak Udin bermula dari gerobak sederhana dan berbekal resep dari nenek. Sejak berjualan pada 2022, Siti Sanaah dan Saherudin pernah berkeliling ke beberapa daerah di sekitar Lombok. Waktu itu, mereka hanya menjual satu ekor ayam yang dibagi menjadi lima potong. "Awal-awal, sempat tidak terjual sama sekali. Ada juga pelanggan yang datang hanya membeli mentimun dan plecing kangkung saja.," ujar Saherudin.

Selama hampir sepuluh tahun berdagang kaki lima dengan gerobak, perlahan menu Ayam Bakar Taliwang Khas Pak Udin kian populer. Ketika orang-orang mulai mengenal dan cocok dengan cita rasa ayam taliwang buatannya, mereka kemudian mempekerjakan enam orang.

Pada 2012, Siti Sanaah dan Saherduin memberanikan diri menyewa sebuah rumah toko atau ruko sebagai lokasi usaha yang baru di Kota Mataram. Anak-anak mereka juga membantu dalam mengembangkan merek kuliner Ayam Bakar Taliwang Khas Pak Udin. Hingga kini, Rumah Makan Ayam Bakar Taliwang Khas Pak Udin memiliki 12 karyawan.

Baca juga:
10 Kuliner Indonesia yang Populer di Kalangan Turis Mancanegara

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus