Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pulau Madura sejak dulu menjadi salah satu wilayah sentra perkebunan tembakau di Nusantara. Di Pulau Garam itu tidak hanya tumbuh tembakau-tembakau masyhur seperti Prancak, Montorna, atau Bekong semata, tetapi juga tumbuh tembakau Campalok yang punya harga setara dengan tembakau Srinthil yang berasal dari Temanggung, Jawa Tengah.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dilansir pta.trunojoyo.ac.id, tembakau Campalok bisa dikategorikan sebagai tembakau yang punya harga fantastis ketimbang tembakau lainnya dan tembakau tersebut memiliki hikayat yang melegenda layaknya mitologi tembakau Srinthil.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Nama Campalok sendiri diambil dari tempat tumbuh tembakau tersebut. Campalok adalah lokasi pemakaman yang terletak di Dusun Jambangan, Desa Bakeong, Kecamatan Guluk-Guluk, Kabupaten Sumenep.
Mitologi dari tembakau Campalok ini berasal dari kisah Pottre Koneng, putri asal Keraton Sumenep yang selalu menyinggahi dan menjatuhkan bunganya di atas tanah Jambangan. Kebiasaan itulah yang dipercaya oleh masyarakat sekitar sana bisa mempengaruhi cita rasa tembakau Campalok
Kemudian bagi para pecinta tembakau yang ingin mendapatkan tembakau Campalok, mereka bisa berkunjung ke lahan Campalok yang berada di Sumenep Kota Sumenep. Pengunjung nantinya harus menempuh waktu selama 1 jam untuk menuju ke tempat itu dan harus melewati 4 kecamatan yakni, Batuan, Lenteng, Ganding dan Guluk-Guluk.
PRIMANDA ANDI AKBAR