Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Vitamin K sangat penting untuk membekukan darah dan menyeimbangkan kadar kalsium darah. Dilansir dari Medical News Today, vitamin K akan larut dalam lemak, yang berarti simpanannya ditemukan di hati dan jaringan lemak. Tubuh menggunakan vitamin K untuk meningkatkan kesehatan jantung.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Bukan itu saja, vitamin K juga meningkatkan kesehatan kognitif, termasuk daya ingat, pada orang dewasa atau lansia. Bakteri usus memang menghasilkan vitamin K dalam skala kecil tetapi bagi orang-orang tertentu, itu tidak cukup. Pakar kesehatan mengatakan kalangan yang paling rentan jika kekurangan vitamin K antara lain bayi baru lahir, orang dengan penyakit hati, dan pengguna obat-obatan tertentu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Selain itu, orang dengan penyakit celiac atau cystic fibrosis juga mungkin berisiko jika kekurangan vitamin K. Lebih lanjut, pakar kesehatan mengidentifikasi perempuan yang mengalami gangguan siklus haid memiliki tanda peringatan kekurangan vitamin K.
"Tanda-tanda kekurangan vitamin K lain termasuk mudah memar, gumpalan darah kecil di bawah kuku, dan tinja berwarna hitam gelap," tulis Healthline.
Vitamin K adalah vitamin larut dalam lemak yang diperlukan untuk pembekuan darah dan kesehatan tulang. Segera periksa kesehatan ke dokter untuk melakukan tes untuk menentukan apakah Anda kekurangan vitamin K.
Kebanyakan orang dapat mencegah defisiensi vitamin K dengan makan makanan yang seimbang. Anda dapat mencapai ini dengan menambahkan makanan penuh vitamin K. Beberapa makanan yang mengandung vitamin K antara lain brokoli, bayam, kubis Brussel, alpukat, dan kangkung.
Selain itu, cobalah konsumsi keju, telur, ayam, atau hati sapi. Tambahkan sedikit rasa ke hidangan dengan rempah-rempah seperti kemangi kering, thyme, atau oregano.
Baca juga: 5 Makanan yang Kaya Kandungan Vitamin K