Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Croissant adalah sebutan kue asal Prancis. Adonannya terdiri dari tepung terigu, mentega, telur dan ragi. Teksturnya berlapis-lapis tipis. Kumpulan bahan lemak diaduk dengan adonan tepung. Adonan yang apik bisa ditandai dengan bentuknya yang bundar dan menggembung.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Ada beragam variasi rasa. Mulai dari cokelat, almond, tiramisu, keju. Ada beberapa penjual kue ini justru buat rasa variasi baru, yakni green tea dan salted egg. Belakang banyak diminati. Di Perancis dan Spanyol, justru croissant umumnya dijual tanpa diisi, bahkan dimakan tanpa campuran apapun, termasuk mentega. Namun, terkadang ditambahkan almond.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Dominique Ansel dikenal pencetus croissant hybrid. Ia pun menciptakan resep cronut yakni croissant dan cronut. Dalam postingan instagram pribadinya Ia beberkan tanda menentukan kualitas kue ini. Ciri croissant yang baik terletak pada teksturnya. Jika lapisannya tipis dan berongga, maka kualitasnya baik. Hal itu terbentuk dari proses melipat adonannya.
Lebih lanjut katanya, “Look at that honeycomb crumb.” Rongga pada adonan yang rata dan bagus akan menyerupai sarang lebah, artinya croissant tersebut kualitasnya bagus.
Tekstur renyah dengan pola honeycomb harus dipertahankan saat diberi isian kismis, ham, atau ham dan cheese. Diisi perlahan ke tiap irisan penampang croissant. Penuh seni dan kesabaran. Mengaduk adonan croissant harus cermat dan disiplin.
RAUDATUL ADAWIYAH NASUTION