Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Bibir kering adalah hal yang biasa dialami banyak orang. Yang perlu mendapat perhatian bila bibir sangat kering sampai pecah-pecah, mengelupas, dan mengeluarkan darah.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut darmotolog di Carolina Utara, Amerika Serikat, Dr. Chris Adigun, bibir tak punya kemampuan untuk melembapkan diri. Jadi ketika kulit kering, terutama saat cuaca dingin, bibir pun akan mengalami hal yang sama. Namun bukan hanya cuaca yang menyebabkan bibir kering. Penyebabnya beragam.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Bibir menjadi kering ketika barrier pelembab lipidnya berkurang. Pada kulit, barrier ini berfungsi mencegah kandungan air di kulit, termasuk bibir, menguap. Ketika skin barrier terganggu, kelembapan pun menguap ke udara.
Menurut Adigun, ada enzim di air liur yang merusak barrier pelembap ini. Artinya, semakin banyak liur di bibir maka akan semakin membuatnya cepat kering, misalnya bernapas lewat mulut atau menjilat-jilat bibir.
Cuaca dingin dan kering juga membuat bibir kering karena molekul air bergerak dari area dengan konsentrasi air lebih tinggi ke area dengan konsentrasi air lebih rendah. Jadi, udara kering menarik kelembapan dari kulit untuk menjaga keseimbangan.
Penyebab potensial bibir kering lain adalah obat-obatan yang mengurangi produksi minyak tubuh. Adigun menyebut obat-obatan mengandung retinoid Accutane untuk jerawat sebagai contoh.
Bagaimana mengatasinya?
Adigun menyarankan untuk merawat bibir pecah-pecah dengan mengoleskan emolien, yang bekerja dengan cara merekatkan kelembapan kulit. Ada berbaagai jenis emolien, termasuk losion, krim, dan obat oles.
"Pasien kurang suka emolien sintetis yang biasanya dibuat dari petroleum dan memilih yang terbuat dari bahan nabati," ujar Adigun kepada USA Today.
Jika emolien tak mampu mengatasi bibir kering, mungkin Anda mengalami masalah lebih serius yang menyebabkan bibir kering. Penyebab potensial lain termasuk alergi, iritasi, atau kerusakan karena sinar matahari. Adigun pun menyarankan untuk berkonsultasi dengan dokter kulit untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut.