Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Xerostomia kondisi ketika mulut kering. Kondisi kurangnya kelenjar ludah memproduksi air liur di mulut. Kekurangan air liur meningkatkan risiko masalah mulut dan gigi. Sebab, air liur bermanfaat menetralkan asam dan membatasi pertumbuhan bakteri dan partikel makanan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Mengutip Mayo Clinic, air liur meningkatkan kemampuan mengunyah dan menelan makanan. Enzim dalam air liur juga membantu pencernaan. Mulut kering bisa tersebab efek samping obat-obatan, kerusakan saraf, dehidrasi.
Bagaimana mengatasi mulut kering?
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
1. Obat
Mengutip Mayo Clinic, dokter mungkin meresepkan obat untuk merangsang produksi air liur.
2. Ganti obat
Jika obat menjadi penyebab mulut kering. Dokter mungkin menyarankan untuk menyesuaikan dosis atau berganti obat lain.
3. Kelembapan mulut
Itu bisa termasuk obat kumur, air liur buatan, dan pelumas mulut. Obat kumur yang digunakan biasanya mengandung xylitol.
Mencegah mulut kering
1. Mengisap permen bebas gula. Itu termasuk permen karet bebas gula yang mengandung xylitol.
2. Minum banyak air untuk membantu menjaga kelembapan mulut
3. Mengutip WebMD, pasta gigi mengandung fluorida bisa meredakan mulut kering. Sebaiknya menghindari obat kumur yang mengandung alkohol.
4. Mengurangi minuman alkohol, kafein, karbonasi, dan cokelat. Sebab, konsumsi minuman beralkohol meningkatkan kehilangan air memicu sering buang air kecil.
Merawat mulut
Mengutip Better Health, merawat mulut agar tak kering:
- Sikat gigi dan flossing dua kali sehari
- Menggunakan produk pasta gigi fluorida
- Merawat bibir kering dengan pelembap
- Mengunjungi dokter gigi setiap enam bulan hingga 12 bulan untuk pemeriksaan.
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.