Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gaya Hidup

Dampak Buruk Perilaku Diam atau Silent Treatment

Seseorang dengan perilaku silent treatment menolak berkomunikasi atau memilih berdiam

10 November 2022 | 06.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ilustrasi bertengkar. Shutterstock

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Seseorang dengan perilaku silent treatment menolak berkomunikasi atau memilih berdiam. Penolakan berkomunikasi berbicara secara langsung atau lewat elektronik menandakan kondisi silent treatment.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ada waktu tertentu dalam hubungan ketika diam bisa diterima atau menjadi lebih baik. Misalnya, salah satu lawan bicara atau pasangan mengambil waktu istirahat dengan bijak dari pertengkaran yang memanas untuk menenangkan diri. Tapi, kondisi diam itu berbeda dengan silent treatment, seperti dilansir Verywell Mind.

Penyebab orang bersikap silent treatment

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Mengutip Medical News Today, seseorang bersikap silent treatment karena beberapa dorongan antara lain:

1. Penghindaran

Seseorang tetap akan diam dalam percakapan karena tidak tahu harus berkata apa atau sama saja menghindari konflik.

2. Komunikasi

Seseorang bersikap silent treatment ketika tidak mengetahui cara mengungkapkan perasaan. Tapi, ingin lawan bicaranya tahu kalau ia kesal.

3. Hukuman 

Saat seseorang diam untuk menghukum seseorang, mengendalikan, atau memiliki kekuasaan, itu bentuk pelecehan emosional.

Baca: Memilih Diam atau Silent Treatment, Apakah Sikap yang Tepat?

Mengapa bersikap silent treatment?

Beberapa penyebab itu rentan berakibat pertengkaran yang tidak akan ada habisnya. Silent treatment bukan cara yang baik untuk menangani perselisihan. Sebab, ketika salah satu pasangan ingin membicarakan masalah, Tapi lawan bicaranya menarik diri, itu menyebabkan emosi negatif, seperti kemarahan, kecemasan, pengabaian.

Mengutip Verywell Mind, silent treatment bisa berkembang menjadi pola perilaku menghancurkan atau taktik kontrol yang kasar secara emosional. Seseorang yang berperilaku silent treatment sebagai cara untuk mengontrol hubungan, cenderung akan berbuat beberapa hal, yaitu:

  • Sengaja diam karena berniat menyakiti lawan bicaranya
  • Berdiam untuk waktu yang lama
  • Diam akan berakhir menurut kesepakatan bersama
  • Berbicara dengan orang lain, tapi tidak dengan pasangan atau rekannya
  • Bersikap diam untuk menyalahkan pasangannya membuat merasa bersalah
  • Bersikap diam untuk memanipulasi dan mengubah perilaku lawan bicara atau pasangan

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus