Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Banyak jalan untuk mengusir keloid, dari injeksi hormon steroid sampai pembedahan. Tiap cara memiliki kelemahan dan kelebihan. Hanya, berbagai terapi konvensional ini sekarang mulai dinilai kurang efektif. "Selain lebih mahal, tidak praktis, kadang juga menyakitkan pasien," ujar Dokter Tina Wardhani Wisesa, ahli kulit dan kelamin di Jakarta.
Injeksi kortikosteroid adalah pilihan pertama karena dianggap aman dan tidak terlalu menyakitkan. Kortikosteroid merupakan sejenis hormon steroid yang berfungsi mengatasi peradangan, mengatur metabolisme karbohidrat, lemak, dan protein dalam tubuh. Cara ini terbukti efektif pada keloid yang tak terlalu luas. Tidak jarang penyuntikan dilakukan setiap bulan dalam satu tahun sampai keloid benar-benar tak muncul lagi.
Menurut Tina, menghilangkan keloid juga bisa dilakukan dengan cara pembedahan. Tapi sering kali mubazir. Sayatan akibat pembedahan tak jarang menimbulkan keloid lain yang lebih luas.
Orang kemudian banyak yang beralih ke terapi laser. Selama menjalani terapi, bekas luka harus terhindar dari air dan infeksi. Cara ini diakui bisa mengurangi warna yang lebih gelap pada keloid. Tapi umumnya tidak mengurangi gumpalan kulit, sehingga permukaan kulit tetap tak rata.
Ada lagi terapi bernama cryosurgery. Intinya, membekukan keloid dengan nitrogen cair sehingga tekstur permukaan kulit yang bergumpal menjadi lembut. Hanya, terapi ini sering kali bisa membuat kulit pada bekas luka berwarna lain.
Tidak jarang dokter melakukan terapi gabungan. Terapi pembedahan bisa digabungkan dengan terapi injeksi. Setelah melakukan pembedahan, dokter menyuntik dengan kortison. Tujuannya untuk mencegah keloid muncul lagi di sekitar tempat pembedahan.
Dibandingkan dengan berbagai jenis terapi itu, penggunaan plester polyurethane tampak lebih praktis. Orang bisa mengobatinya sendiri dengan cara menempelkan plester tersebut pada bekas luka. Hanya, cara ini pun tak bisa benar-benar menghilangkan keloid. Berkali-kali Dr Rama Tjandra, ahli kandungan dari Rumah Sakit Gatot Subroto, Jakarta, mengingatkan, "Cara ini tidak menghilangkan keloid, tapi menyamarkannya."
Utami Widowati
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo