Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Kesehatan

Demensia Bisa Dideteksi Melalui Indera Penciuman, Begini Caranya

Demensia sering kali sulit dideteksi karena tidak terlihat secara fisik. Tapi Anda bisa mengetahuinya dengan melakukan tes penciuman. Ini caranya.

9 Juli 2019 | 13.36 WIB

Ilustrasi demensia/Alzheimer. Wisegeek.com
Perbesar
Ilustrasi demensia/Alzheimer. Wisegeek.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Pikun atau yang dalam istilah kedokteran dikenal demensia sering dikaitkan dengan penurunan fungsi kognitif otak. Biasanya kondisi ini dialami oleh orang lanjut usia atau lansia. Penderitanya sering lupa terhadap sesuatu. Apabila tidak segera diobati, demensia tidak hanya menyerang fisik, namun juga psikologis pasien. Bagaimana mengetahui penyakit ini? 

Baca juga: Bill Buckner Meninggal, Cegah Demensia dengan 5 Gaya Hidup Sehat

Dokter spesialis saraf Yuda Turana membagikan cara termudah mendeteksi demensia, yaitu dengan menggunakan indera penciuman alias hidung. Penderita hanya diminta untuk mencium beberapa benda-benda tak asing seperti kopi dan jeruk. Kondisi tubuh harus dalam keadaan baik, yakni tidak flu atau pilek.

“Dalam kondisi normal, Anda pasti bisa membedakan bau yang sering dijumpai. Apabila Anda kesulitan, ini menjadi gejala utama demensia,” katanya di Jakarta pada Selasa, 9 Juli 2019.

Yuda menjelaskan bahwa indera penciuman memang memiliki hubungan yang erat dengan otak. Sebab melalui hidung, otak pada bagian korteks entorinal akan menerjemahkan bau apakah dicium itu.

“Apabila terjadi masalah pada otak, secara otomatis kita tidak bisa menebak bau apa itu. Padahal itu bau yang biasa kita cium setiap harinya,” katanya.

Seseorang yang telah susah mengenali bau-bauan, meski dalam keadaan sehat, disarankan untuk segera melakukan pemeriksaan lebih lanjut kepada ahli. Pemeriksaan ini penting agar pasien bisa mengetahui langkah-langkah selanjutnya dalam mengontrol penyakit yang dialami.

Baca juga: Earl Thomas Conley Meninggal, Intip 5 Gejala Awal Demensia

“Karena sampai saat ini belum ada obatnya, jadi sebaiknya ketika dapat tanda ini, langsung periksa ke dokter agar bisa dibantu penanganannya,” katanya.

SARAH ERVINA DARA SIYAHAILATUA

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus