Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Ada suasana tak biasa di Restoran Namaaz Dining yang berlokasi di Jalan Gunawarman, Kebayoran Baru, Jakarta. Malam itu, Rabu, 7 Maret 2018, semua pengunjung tampak menggunakan jas hujan, meski mereka sedang tidak kehujanan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Empunya restoran, Chef Andrian Ishak-lah yang menginstruksikan tamu-tamu untuk memakainya. "Saya akan membuat kejutan. Kita akan merasakan sensasi yang luar biasa," kata sang chef.
Jas hujan dibagikan ketika dessert atau hidangan penutup tiba. Sebelumnya, para pengunjung telah mengikuti serangkaian pengalaman menikmati makan malam komplit, mulai snack, makanan pembuka, hingga menu utama.
Sajian makan yang lengkap ini dalam ilmu tata boga biasa disebut dengan seni gastronomi. Adapun penyajian menu ala gastronomi telah menjadi ciri khas utama Restoran Namaaz Dining.
Selepas menggunakan jas hujan, para tamu menunjukkan raut wajah penasaran. Tak lama kemudian, pramusaji restoran membagikan piring berisi es krim, cokelat, dan puding di meja-meja.
Musik dengan dentuman keras seketika diputar kencang-kencang, membikin suasana makin panas. Bersamaan dengan itu, es krim yang sudah tertata rapi di hadapan tamu meledak-ledak seketika. Suara jeritan-jeritan pun muncul memenuhi ruangan Namaaz Dining.Exploadeng, dessert andalan Restoran Namaaz Dining Jakarta. Tempo/Francisca Christy Rosana
Asap-asap dingin disemprotkan sang chef sebagai penyemarak suasana. "Ayo nikmati es krimnya," tutur Chef Andrian, disambut tepuk tangan riuh.
Inilah kejutan pada menu penutup yang dijanjikannya. Menu ini dinamakan Exploadeng. "Inspirasinya dari es podeng," kata Chef Andrian.
Exploadeng diracik khusus dengan teknik molecular cooking. Teknik ini acap dipahami sebagai transformasi kimiawi dari bahan-bahan pangan pada proses memasak dan fenomena sensori saat masakan itu dikonsumsi.
"Supaya bisa meledak, saya bikin rongga pada es krim, lalu saya beri tekanan dengan liquid nitrogen," kata dia.
Menu ini sudah disajikan sejak restoran buka pada 2012. Umumnya para tamu takjub. "Bahkan ada yang sampai lompat-lompat," kata Andrian.
Salah satu pengunjung, Rara, asal Jakarta, yang ditemui malam itu, mengaku tak pernah menjajal sensasi makan dengan gaya unik seperti ini. "Excited banget. Chef-nya pinter," kata Rara.
Untuk dapat menikmati sensasi makan Exploadeng, pengunjung kudu mengikuti serangkaian proses makan ala gastronomi. Ada 17 menu yang dihidangkan mulai makanan pembuka sampai penutup. Satu set menu tersebut untuk masing-masing orang dibanderol Rp 1,25 juta.