Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Dokter Bedah: Operasi Batu Kantung Empedu untuk Cegah Komplikasi Lebih Parah

Tindakan operasi bisa dilakukan dalam penanganan batu kantung empedu untuk mencegah timbulnya komplikasi peradangan yang lebih berat.

18 Desember 2024 | 21.21 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Spesialis bedah dari Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta, Arnetta Naomi Louise Lalisang, mengatakan tindakan operasi bisa dilakukan dalam penanganan batu kantung empedu untuk mencegah timbulnya komplikasi peradangan yang lebih berat pada pasien. Ia menjelaskan batu empedu muncul karena mekanisme kantung empedu dalam berkontraksi tidak sempurna sehingga sebagian cairan empedu tidak mengalir dari hati ke usus besar dan tertinggal di kantung empedu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Kalau enggak dioperasi tentu kemungkinannya pasti pasien akan mengalami nyeri berulang. Terus, kalau misalnya si batu itu menyumbat di ujung muara kantung empedu, bisa terjadi kolesistitis. Itu  sudah terjadi infeksi, memang sudah semakin menjadi indikasi untuk dioperasi," katanya merujuk pada peradangan kantung empedu akibat cairan empedu yang terperangkap di dalam kantung empedu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arnetta mengatakan dalam penanganan batu empedu, tindakan operasi dilakukan untuk mengangkat kantung empedu yang menjadi penyebab nyeri di perut bagian atas. Menurutnya, operasi standar dalam penanganan batu kantung empedu, terutama laparoskopi, prosedur bedah minimal invasif menggunakan laparoskop yang dilakukan dengan membuat sayatan kecil di pusar untuk mengeluarkan kantung empedu.

Tak ada keluhan lagi
Seiring berkembangnya teknologi kesehatan, operasi pengangkatan kantung empedu atau kolesistektomi juga bisa dilakukan secara robotik. Arnetta menjelaskan operasi kantung empedu yang sudah mengalami peradangan atau kolesistitis lebih sulit dikerjakan dibanding yang tidak mengalami peradangan.

Ia mengatakan operasi batu empedu juga disarankan pada pasien berusia lanjut, penderita diabetes, talasemia, dan orang dengan imun tubuh yang kurang baik. Pasien yang sudah menjalani tindakan penanganan batu empedu seharusnya tidak lagi mengalami keluhan nyeri berulang.

"Kalau sudah tindakan, misalnya kita sudah angkat kantung empedunya, harusnya enggak ada keluhan lagi karena kantung empedunya sudah enggak ada, kecuali dia tipe orang yang bisa memproduksi batu. Batunya itu bisa saja muncul lagi di saluran empedu tapi bukan di kantung empedunya," jelasnya dalam diskusi mengenai penanganan batu kantung empedu, Rabu, 18 Desember 2024.

Menurutnya, pasien yang sudah menjalani operasi pengangkatan kantung empedu akan bisa beraktivitas seperti biasa. Namun, tubuhnya perlu waktu untuk beradaptasi. Penerapan pola hidup sehat dengan mengurangi makanan berlemak bisa membantu mengurangi efek samping setelah operasi batu kantung empedu.

"Kalau kita makan berlemak dalam jumlah yang berlebihan biasanya yang timbul adalah jadi diare atau pup-nya agak berlendir, itu yang biasa terjadi. Tapi tubuh diciptakan Tuhan pintar sehingga nanti dia akan beradaptasi, akan bisa seperti biasa lagi, enggak masalah," tegasnya.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus