Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Gaya Hidup

Dokter Ingatkan Hal yang Harus Diperhatikan Sebelum Tanam Benang

Wakil Presiden dari Perhimpunan Dokter Spesialis Bedah Plastik (PERAPI) dr. Irena Sakura Rini, mengatakan tanam benang tak boleh sembarangan

31 Agustus 2018 | 06.46 WIB

Ilustrasi Thread lift/ tanam benang. Shutterstock
Perbesar
Ilustrasi Thread lift/ tanam benang. Shutterstock

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Kini beragam produk dan prosesur estetika banyak bermunculan. Hal ini seiring dengan meningkatkan permintaan masyarakat yang ingin terlihat cantik dan lebih muda. Salah satunya adalah prosedur kosmetik thread-lift atau tanam benang.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Thread-lift menjadi salah satu prosedur kecantikan yang diminati wanita juga pria karena dapat membuat kulit wajah terlihat lebih kencang. Dalam prosedur itu, wajah akan dimasukkan benang dan ditarik. Proses pengerjaan thread-lift pun hanya sebentar sekitar 20 menit. Kendati begitu ada beberapa hal yang harus diperhatikan jika Anda berniat melakukannya.

Wakil Presiden dari Perhimpunan Dokter Spesialis Bedah Plastik (PERAPI) dr. Irena Sakura Rini, mengatakan masyarakat tidak boleh sembarangan dalam menjalani prosedur tanam benang. Mereka harus mencari tahu siapa dokter yang akan menangani prosedur itu. Tanyakan perhimpunan yang diikuti guna mencegah terjadinya kesalahan prosedur yang bisa menyebabkan infeksi bahkan kerusakan wajah.

Lebih Muda dengan Tanam Benang

“Kalau dokter yang mengaku dokter estetika itu banyak. Dokter spesialis kecantikan itu nggak ada. Kalau dokter yang ngakunya dokter bedah plastik juga banyak. Jadi cari dia dari perhimpunan apa, bisa dicek juga di PERAPI. Yang pasti kalau dokter benar itu tergabung dalam IDI (Ikatan Dokter Indonesia). Karena setiap dokter yang mau buka praktek harus ada surat izinnya dari IDI,” kata dr. Irena.

Kalau sudah menemukan dokternya, ada hal lain yang harus diperhatikan yaitu kulit harus dalam keadaan sehat, tidak mengalami infeksi, tidak menderita penyakit apalagi yang kronis, tidak sedang pendarahan, tidak boleh mengonsumsi bawang, jahe, kulit manggis, dan antioksidan. “Kenapa tidak boleh? Karena saat tindakan, darah yang keluar sulit untuk berhenti dan bisa terjadi pendarahan,” ujarnya.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus