Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Prosedur estetik tanam benang hidung (thread lift) bertujuan untuk membuat kulit tampak kencang. Tindakan ini menggunakan benang polydioxanone yang halus invasif untuk kulit di antara bagian hidung.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Mengutip situs web EA Clinic, komponen benang polydioxanone adalah polimer yang sering digunakan selama bertahun-tahun dalam bidang medis. Setelah penjahitan, lapisan kulit yang mengendur akan meningkat volumenya, sehingga secara bertahap bentuk wajah akan mengencang.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Adapun polydioxanone dalam prosedur tanam benang hidung cenderung tidak menimbulkan rasa sakit yang terlalu. Teknik penanaman benang hidung memerlukan pengait untuk mencagak garis bentuk wajah. Tapi, hasil tanam benang ini tidak permanen.
Mengutip Healthline, hasil tanam benang lama waktu bertahannya berlainan. Seseorang yang masih muda cenderung bertahan sampai 4 tahun. Sedangkan orang yang sudah tua hasil tanam benang bertahan paling lama 2 tahun. Perbedaan itu dipengaruhi kelenturan kulit berdasarkan usianya.
Setelah melewati proses tanam benang, ada beberapa efek samping. Berikut beberapa efek samping tanam benang, dikutip dari Healthline.
- Jahitan yang terlihat pada orang yang kulitnya tipis
- Nyeri
- Memar kecil
- Infeksi
- Benang putus
- Kumpulan darah di luar pembuluh (hematoma)
- Peradangan lesung pipi
- Rambut rontok
- Peradangan cedera kelenjar ludah
TIKA AYU