Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

gaya-hidup

Dokter: Lansia Perlu Hindari Kafein agar Tidak Mengompol

Lansia diminta menghindari minuman berkafein seperti kopi dan teh pada sore dan malam hari agar tidak mengompol selama tidur malam.

30 April 2024 | 14.14 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Spesialis penyakit dalam di Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta, Purwita Wijaya Laksmi, meminta lansia menghindari minuman berkafein seperti kopi dan teh pada sore dan malam hari agar tidak mengompol selama tidur malam.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Kafein merangsang berkemih, dianjurkan tidak konsumsi alkohol atau kafein pada sore atau malam hari," kata Purwita dalam acara diskusi daring, Selasa, 30 April 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ia mengatakan dalam sehari sejak bangun hingga menjelang tidur malam umumnya orang buang air kecil 4-6 kali. Namun orang yang kandung kemihnya terlalu aktif bisa buang air kecil lebih dari delapan kali dalam sehari. Menurutnya, selain menghindari minuman berkafein pada sore dan malam hari, mengompol bisa dicegah dengan mengatur konsumsi air putih. 

Rata-rata kebutuhan cairan harian sekitar 30 sentikubic (cc) per kilogram berat badan. Purwita menyarankan konsumsi cairan kurang dari 20 persen dari kebutuhan pada sore dan malam hari agar tidak mengompol.

"Cukup untuk makan malam dan minum obat malam hari," ujarnya.

Ia mengingatkan mengompol bukan kondisi yang wajar pada lansia. Menurutnya, lansia bisa mengompol antara lain karena efek samping obat dan demensia. "Seiring bertambah usia, organ menua sehingga meningkatkan risiko mengompol. Perlu dicari tahu apa penyebabnya, ada faktor lain yang berkontribusi," katanya.

Cari penyebabnya
Masalah mengompol pada lansia bisa diatasi setelah diketahui penyebabnya. Karena itu, Purwita menganjurkan kejadian lansia mengompol disampaikan kepada dokter ketika berobat. Jika penyebabnya adalah efek samping obat maka dokter akan menyarankan obat diminu pada pagi-siang hari jika bisa.

Pada perempuan, Purwita menjelaskan mengompol bisa disebabkan otot panggul yang melemah sehingga pasien bisa mengikuti terapi penguatan otot panggul dengan latihan kegel. Sedangkan pada laki-laki, penyebab mengompol antara lain pembesaran kelenjar prostat yang bisa diatasi dengan operasi.

Demensia juga bisa menyebabkan lansia tidak sadar ketika buang air kecil. Dalam kondisi demikian, perawat atau keluarga yang merawat bisa mengatur jadwal buang air kecil, misalnya setiap 3-4 jam.

"Bisa ditawarkan buang air kecil setiap beberapa jam sekali atau pakai popok," jelasnya.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus