Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Berdasarkan data Federasi Diabetes Internasional (IDF) pada 2021, Indonesia menduduki peringkat ke-5 dengan penderita diabetes terbanyak di dunia. Jumlahnya mencapai 19,5 juta kasus untuk usia 20-79 tahun.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Spesialis penyakit dalam di RSUI Depok, Livy Bonita, pun menyebutkan berbagai jenis diabetes, penyakit metabolik kronis yang ditandai kenaikan kadar glukosa darah dan umumnya mempengaruhi kualitas hidup penderita.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Sebetulnya diabetes ini tipenya banyak. Ada diabetes tipe 1, tipe 2, gestasional, atau diabetes tipe lain. Namun yang paling banyak terjadi itu 90-95 persen dari seluruh kasus diabetes di dunia memang diabetes tipe 2,” katanya pada seminar daring, Rabu, 20 November 2024.
Diabetes tipe 1 terjadi akibat kerusakan sel pankreas yang disebabkan proses autoimun. Kondisi ini mengakibatkan tubuh kekurangan insulin sehingga penderita diabetes harus bergantung pada injeksi insulin untuk mengontrol kadar gula darah. Livy mengatakan diabetes tipe 1 umumnya muncul pada usia muda, bahkan pada anak-anak.
Sementara itu, diabetes tipe 2 adalah yang paling sering ditemukan. Pada tipe ini, tubuh tidak dapat menghasilkan insulin dalam jumlah yang cukup atau tidak mampu menggunakan insulin dengan efektif.
“Insulin adalah hormon yang fungsinya untuk mengatur metabolisme gula darah sehingga gula darah yang bersirkulasi itu bisa masuk ke dalam sel-sel tubuh untuk diolah dan menjadi sumber energi. Kalau kurang insulin, gula darah tidak dapat digunakan oleh tubuh, disirkulasi, dan terjadilah diabetes,” jelas Livy.
Dialami semakin banyak usia muda
Faktor-faktor risiko diabetes tipe 2 antara lain pola hidup tidak sehat seperti obesitas, kurang aktivitas fisik, serta konsumsi gula berlebihan. Meski sebelumnya lebih banyak dijumpai pada orang dewasa, diabetes tipe 2 kini mulai banyak terjadi pada usia muda, terutama pada a yang mengalami obesitas.
“Diabetes tipe 2 umumnya terjadi pada usia dewasa. Tapi trennya kini mulai banyak pada usia muda, termasuk usia di bawah 40 tahun,” paparnya.
Adapun diabetes gestasional adalah jenis yang muncul selama masa kehamilan. Meski bisa sembuh setelah melahirkan, kondisi ini meningkatkan risiko ibu terkena diabetes tipe 2 di masa datang. Selain itu, ada juga jenis diabetes lain seperti yang disebabkan obat-obatan tertentu atau diabetes monogenik, namun jarang terjadi.
Pencegahan dan pengelolaan diabetes sangat penting untuk menghindari komplikasi yang dapat mengancam kesehatan. Mengadopsi gaya hidup sehat, menjaga pola makan, dan rutin berolahraga adalah langkah utama mencegah kondisi ini.
“Jadi prevalensi diabetes pada orang dewasa di Indonesia itu 10,8 persen dari seluruh penduduk dan diperkirakan pada tahun 2045 jumlah kasus diabetes Indonesia akan mencapai 28,6 juta orang karena trennya dari tahun ke tahun memang selalu bertambah,” papar Livy.