Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gaya Hidup

Donat Indomie Diklaim Pertama Kali Muncul di Jakarta

Sepekan ini, warganet gaduh membicarakan donat Indomie yang semula dikira pertama kali muncul di Australia.

26 Mei 2018 | 07.31 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Donat Indomie di kedai kuliner TOT Aw, Jalan Utara, Kebon Jeruk, Jakarta. (Foto: Dokumentasi TOT Aw)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Sepekan ini, warganet gaduh membicarakan donat Indomie yang muncul di Australia. Fenomena itu ramai menjadi buah bibir lantaran inovasi kuliner Indomie—mi instan produksi Indonesia—justru muncul di Negeri Kanguru lebih dulu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Namun, ternyata, donat Indomie Australia bukan yang perdana diciptakan. Justru donat yang viral itu muncul lebih awal di Jakarta. Penggagasnya ialah kedai kuliner TOT Aw. “TOT Aw meluncurkan donat Indomie sejak Februari lalu,” kata Edi Hartono, salah satu owner TOT Aw saat dihubungi pada Jumat, 25 Mei 2018.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Di TOT Aw, donat Indomie ini dinamai TOTBol. TOTBol berarti Indomie donat bolong. Ide membuatnya muncul dari salah satu owner kedai. “Kami mencoba memunculkan donat untuk orang yang enggak suka manis.”

Ide itu dikombinasikan dengan pengalaman menyantap mi semasa kecil dulu. Edi mengingat, saat sekolah, ia sering dibekali ibunya mi goreng yang ditempatkan di kotak makan. “Lalu mi itu akan menjadi kotak juga, menyesuaikan tempatnya,” ujarnya.

Dari situlah ia berpikir bahwa mi instan bisa dibentuk macam-macam, termasuk digulung seperti donat.

Lain daripada donat pada umumnya, donat mi ini memiliki rasa yang gurih alias savory. Bagian dalamnya ialah mi instan biasa yang direbus, lantas ditambahkan filling. Donat itu didiamkan beberapa jam lamanya, lantas dicelupkan ke dalam telur dan dilumuri tepung roti. Pada proses akhirnya, donat akan digoreng seperti umumnya donat goreng.

Edi mencampurkan bumbu bawaan mi instan dengan racikan rahasia. Sebagai pemerkaya rasa, ia menambahkan topping berupa ayam suwir dan kornet supaya rasanya lebih kuat. 

Sejak viral, donat itu laku sekitar 15-20 boks sehari. Masing-masing boks berisi enam buah donat. Adapun per boks donat dibanderol Rp 100 ribu.

Untuk membeli donat, pelanggan bisa memesannya melalui media sosial atau pesan pendek. “Kami buka jam 10.00-17.00,” katanya.

 

Francisca Christy Rosana

Francisca Christy Rosana

Lulus dari Universitas Gadjah Mada jurusan Sastra Indonesia pada 2014, ia bergabung dengan Tempo pada 2015. Kini meliput isu politik untuk desk Nasional dan salah satu host siniar Bocor Alus Politik di YouTube Tempodotco. Ia meliput kunjungan apostolik Paus Fransiskus ke beberapa negara, termasuk Indonesia, pada 2024 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus