Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Donor darah dikenal sebagai aktivitas kaya manfaat. Dengan donor darah, kita menyelamatkan nyawa orang lain sementara tubuh memperoleh darah yang baru. Hal tersebut diungkap Kabid Pengadaan Darah Unit Transfusi Darah PMI Provinsi DKI Jakarta, dr. Endang Pratiwi ketika menghadiri kegiatan donor darah bersama BCA di Menara BCA Jakarta belum lama ini. Endang mengimbau masyarakat tidak takut mengikuti donor darah.
Baca juga:
Konsumsi Bakso Tingkatkan Gizi? Simak Penjelasan Ahli Gizi
4 Bodyguard Ini Piawai 5 Bahasa, Mahir Beladiri dan Ganteng
Kriteria untuk melakukan donor darah tidak rumit. "Yang penting umur di atas 17 tahun, berat badan minimum 45 kg, dan dalam kondisi sehat. Setelah itu, Anda akan menjalani pemeriksaan hemoglobin. Idealnya, kadar hemoglobin 12,5 sampai 17,0. Konsultasikan dengan petugas terkait riwayat kesehatan. Sesederhana itu," kata Endang.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Dengan donor darah, Anda mendapat banyak manfaat. Di antaranya, memacu sel-sel darah merah beregenerasi. Dengan hadirnya sel darah yang baru, Anda lebih sehat dan segar. Selain itu, bisa mendeteksi keberadaan sejumlah penyakit yang bisa menular lewat tranfusi darah yakni hepatitis B, sifilis, HIV, dan hepatitis C.
"Manfaat lain menurunkan risiko serangan jantung mengingat saat darah terambil, zat besi beroksidasi dengan lemak-lemak yang menempel di pembuluh darah. Donor darah juga menurunkan risiko kanker," ujarnya seraya menambahkan, "Untuk laki-laki boleh saja 5 kali setahun menjalani donor darah asal kesehatannya stabil. Perempuan tidak dianjurkan sesering itu karena ada siklus menstruasi sebulan sekali."
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini