Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Beras merah sering diklaim lebih sehat dari beras putih. Hal itu membuat beras merah dijadikan pilihan bagi yang sedang menjaga pola makan. Penelitian telah menunjukkan mengganti beras putih ke beras merah dapat mengurangi risiko diabetes tipe 2.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dilansir dari eatthis, CEO NY Nutrition, Lisa Moskovitz, mengatakan beras merah kaya nutrisi. “Nasi merah memberikan nutrisi yang lebih penting dibandingkan dengan nasi putih. Beras merah mengandung magnesium, zat besi, serat, vitamin B, dan antioksidan,” katanya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Meskipun beras merah bergizi, di balik manfaatnya juga ada efek negatif yang tidak Anda sadari. Berikut efek samping dari beras merah.
Jejak arsenik
"Beras merah mungkin lebih tinggi dalam bahan kimia beracun yang disebut arsenik, yang bisa memicu kanker, penyakit jantung, dan diabetes," kata Moskovitz.
Tidak seperti tanaman pangan lain, beras mengakumulasi arsenik dalam konsentrasi 10 kali lebih tinggi dari biji-bijian lain. Sebuah studi yang membandingkan jumlah arsenik dalam beras menunjukkan beras merah memiliki lebih banyak arsenik anorganik daripada beras putih. Menurut Melissa Mitri, membilas beras dengan banyak air sebelum dimasak membantu mengurangi jumlah arsenik. Namun, penelitian terbaru menunjukkan metode ini lebih efektif pada nasi putih daripada nasi merah. Meskipun ingin mengonsumsi nasi agar lebih sehat, ada baiknya tetap waspada saat mengonsumsi nasi merah.
Masalah pencernaan
Karena mengandung lebih banyak serat, maka beras merah dapat menyebabkan gangguan pencernaan seperti kembung dan diare pada yang sensitif terhadap serat. Beras merah adalah biji-bijian yang tidak dapat ditoleransi dengan baik oleh sebagian orang. Jika memiliki saluran pencernaan yang sensitif, dan terutama jika mengalami sembelit, nasi dapat mengikat. Oleh karena itu, ada baiknya untuk memvariasikan jenis makanan.
Antinutrisi
Yang mungkin belum banyak diketahui adalah beras merah mengandung senyawa yang disebut antinutrisi. Antinutrisi dapat mengurangi penyerapan nutrisi dalam makanan tersebut. Beras merah mengandung asam fitat yang lebih tinggi. Akibatnya dapat mengikat dan mengurangi penyerapan mineral seperti seng, kalsium, dan zat besi.
Gula darah naik
Bagi yang sadar karbohidrat atau kadar gula darah, penting memperhatikan porsi makan nasi putih atau merah. Satu mangkuk nasi merah matang memiliki jumlah karbohidrat yang hampir sama dengan semangkuk nasi putih matang.
“Namun tidak perlu takut menghindari nasi tetapi tetap disarankan untuk merotasi nasi dengan jenis biji-bijian lain," tutur Moskovitz.
Mengonsumsi beras secukupnya dan mencucinya sebelum dimasak akan membatasi efek samping ini. Selain itu, manfaat beras merah lebih besar daripada efek sampingnya.