Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Eksim kering atau secara ilmiah penyakit ini disebut Dermatitis Atopik (DA) merupakan penyakit kulit yang terjadi inflamasi disebabkan oleh berbagai faktor, seperti riwayat keluarga (keturunan), riwayat penyakit asma, rhinitis.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Faktor imun, sebab peningkatan dari antibodi di dalam serum terdapat antigen dari makanan atau inhalasi. Faktor stress emosional, sebab gatal sering timbul saat banyak pikiran. Faktor Perubahan suhu atau kelembapan udara, suhu lingkungan dengan kelembapan rendah menyebabkan overheating, kulit kering dan gatal, total menyebabkan peningkatan aktifitas sel-sel inflamasi
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ciri Inflamasi yang terjadi pada penderita eksim kering, menurut sumber Alomedika mengatakan sangat bervariasi dan dapat terjadi di waktu yang bersaman dan waktu yang berbeda, ada tiga yakni Lesi kulit akut ditandai eritema yakni kemerahan kulit karena pelebaran pembuluh-pembuluh darah berbatas tidak tegas, papul, papulovesikel, erosi, dan eksudat.
Lesi kulit subakut seperti plak eritematosa, ekskoriasi kerusakan kulit yang lebih dalam dari pada kulit sehingga berdarah (lecet), berskuama, dan papul adalah tonjolan kulit yang kecil, berbatas jelas dan padat.
Ketiga, lesi kronik berupa plak likenifikasi kulit yang ditandai dengan bintil-bintil kecil padat, teratur secara berkelompok, kulit jadi tampak jadi lebih tebal dan garis-garis kulit menjadi lebih jelas, kehitaman.
DA ini merupakan jenis penyakit yang tidak dapat disembuhkan jadi penyakit ini timbul kambuh-kambuhan, maka harus dilakukan perawatan yang rutin dan baik dengan berkonsultasi ke dokter spesialis kulit.
Baca: Eksim Berawal Dari Kulit Kering Hindari Penyebabnya
Eksim dapat menjadi luka parah atau lambat penyembuhannya sebab ada faktor yang mempengaruhi, dikutip dari publikasi Jurnal Keperawatan faktor tersebut seperti:
1. Gizi buruk, Gizi buruk memperlambat penyembuhan luka karena untuk proses penyembuhan luka, diperlukan bantuan vitamin dan zat-zat lain dalam tubuh yang bekerja bersama-sama.Daya tahan tubuh tertekan.
2. Penggunaan obat kemoterapi memperlambat penyembuhan luka. Karena dalam proses penyembuhan, diperlukan sistim kekebalan tubuh untuk membersihkan sisa-sisa jaringan mati dan membuat daerah luka siap untuk diperbaiki,
3. Penyakit, Penyakit dapat mempengaruhi seluruh tubuh, membuat kemampuan tubuh untuk memperbaiki sel-sel yang rusak menjadi terganggu. Penyembuhan berjalan lebih lambat dari biasanya.
4. Diabetes, kadar gula darah tidak terkontrol pada Penderita diabetes membuat luka maka luka tersebut sulit sembuh.
5. Radiasi, hal ini dapat hambat pembentukan kolagen yang diperlukan dalam penyembuhan luka. Luka lebih rapuh meski sudah sembuh juga mudah kambuh kembali,
6. Stres, Energi tubuh digunakan untuk mengatasi keadaan stres sehingga penyembuhan luka menjadi terhambat
7. Usia, Semakin usia bertambah tua, mekanisme sel lebih lambat dan bekerja dengan kurang efektif sehingga dalam penyembuhan jadi lebih lama.
8. Infeksi, terjadinya Tubuh selain harus bekerja dalam menyembuhkan luka, juga harus bekerja dalam melawan infeksi yang ada, sehingga tahap peradangan berlangsung lebih lama
9. Merokok, kandungan Nikotin sebabkan diameter pembuluh darah mengecil sehingga aliran darah yang membawa oksigen ke daerah luka juga berkurang. Selain itu, kandungan Karbon dapat menimbulkan kematian dari jaringan.
Pengobatan eksim kering bisa dilakukan dengan pemberian kortikosteroid topikal, berguna untuk mengatasi inflamasi/ peradangan yang membuat rasa gatal dan kering. Selanjutnya pemberian Antibiotik, juga pemberian Anti Pruritus/Sedatif, untuk mengurangi rasa gatal, dimana kecemasan juga mempengaruhi timbulnya dermatitis atopik.
TIKA AYU