Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Mengigau (somniloquy) termasuk salah satu jenis parasomnia atau perilaku abnormal saat tidur. Merujuk Cleveland Clinic, diperkirakan dua dari tiga orang pernah mengigau dalam kehidupannya mereka. Mengigau biasa dialami anak-anak.
Gejala mengigau
Mengutip Sleep Foundation, gejala utama mengigau ekspresi yang bisa didengar terjadi selama tidur tanpa orang itu menyadarinya. Itu bisa berupa omong kosong atau menyerupai ucapan normal.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Riset linguistik tentang mengigau menemukan hampir setengah dari rekaman pembicaraan saat tidur tak dapat dipahami. Dalam kasus ini, mengigau saat tidur biasanya bergumam, berbicara tanpa suara menggerakkan bibir dengan bunyi terbatas, diredam bantal dan selimut.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Bagian lain dari percakapan saat tidur yang bisa dipahami memiliki sejumlah kesamaan dengan percakapan biasa. Misalnya, biasanya mengikuti standar tata bahasa yang khas dan menyertakan jeda seolah-olah berbicara dengan orang lain.
Banyak dari ucapan yang direkam, yaitu negatif, seru, atau tak sopan. Ini menunjukkan, mengigau mungkin mencerminkan dialog yang didorong oleh konflik yang terjadi di otak selama tidur.
Orang mengigau sangat jarang menyadari mereka sedang berbicara dalam tidur. Pada saat itu dan biasanya tak ingat ketika terbangun. Bagian percakapan saat tidur cenderung pendek. Kondisi itu jarang melibatkan percakapan panjang atau berlarut-larut. Total episode mungkin hanya beberapa kata atau kalimat.
Banyak orang beranggapan, mengigau hanya terjadi saat seseorang sedang bermimpi. Tetapi para peneliti menduga, mengigau terjadi selama salah satu dari lima tahap tidur.
Pada tahap 1 dan 2, seseorang melakukan seluruh percakapan tanpa seseorang menanggapinya. Pada tahap 3 dan 4, pembicaraan sambil tidur mungkin terdengar lebih seperti omong kosong. Tahap 5, ketika tidur REM terjadi paling terkait dengan mimpi. Mengutip Verywell Health, mengigau juga bisa termasuk berjalan dalam tidur, sleep terror, kebingungan.
Efek mengigau
Merujuk Sleep Foundation, mengigau biasanya tidak berpengaruh besar terhadap tidur seseorang. Walaupun tdak begitu sering menyebabkan masalah serius, tapi ada beberapa situasi mengigau menyebabkan masalah, yaitu:
1. Bila mengigau mengganggu pasangan atau teman satu kamar, itu bisa mengganggu tidur mereka.
2. Jika isi pembicaraan saat tidur itu memalukan bisa menimbulkan canggung atau stres antara orang yang mengiau dan orang terdekatnya di tempat tidur.
3. Bila mengigau terjadi bersamaan dengan parasomnia lain, seperti gangguan mimpi buruk atau berjalan dalam tidur. Ini mungkin terkait dengan kesulitan tidur yang lebih besar. Kondisi ini menyebabkan tidur terbagi atau tidak cukup.
KAKAK INDRA PURNAMA
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.