Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

gaya-hidup

Hari Bidan Sedunia, Ini Perbedaan Bidan, Perawat, dan Suster

Orang kerap menganggap bidan, perawat dan suster profesi yang sama, padahal ketiganya berbeda fungsi dan tugas. Di Hari Bidan Sedunia simak ulasannya.

5 Mei 2024 | 15.50 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Hari ini 5 Mei diperingati sebagai Hari Bidan Sedunia. Profesi bidan kerap disamakan dengan beberapa profesi lainnya namun ternyata sangat berbeda. Orang biasanya menganggap bidan, perawat, dan suster merupakan profesi yang sama, padahal ketiganya berbeda fungsi dan tugasnya.

Suster

Awalnya istilah suster digunakan oleh orang-orang pada zaman Belanda. Saat Belanda menjajah Indonesia orang-orang Belanda yang memiliki misi kesehatan pada umumnya berasal dari biarawan atau biarawati Katolik yang merangkap sebagai seorang perawat.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Saat itu rata-rata orang yang berprofesi sebagai perawat belajar dari sebuah seminar (lembaga pendidikan bagi para calon pastur). Setelah itu orang yang telah mengikuti seminar akan disebut dengan suster untuk perempuan, sementara kaum prianya disebut dengan bruder.

Bidan

Dalam pendidikannya bidan dikhususkan menangani masalah persalinan atau kasus kebidanan pada umumnya. Para bidan bisa biasanya menyelesaikan pelatihan formal dan dapat bekerja di rumah sakit atau rumah pasien mereka.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Selain itu bidan memiliki kemampuan dalam tahap persalinan, mulai dari kehamilan hingga perawatan setelah melahirkan. Bidan juga dapat menjadi seorang tenaga medis yang bisa menggantikan posisi dokter. Biasanya bidan yang telah lulus sekolah perawat akan melanjutkan pendidikan bidan.

Perawat

Melansir dari Avitaliahealth, perawat merupakan profesi yang berfungsi sebagai staff medis. Biasanya perawat akan membantu dokter dalam memberikan tindakan atau perawatan kepada pasien.

Untuk menjadi seorang perawat harus melalui pendidikan keperawatan minimal Diploma III Akademi Keperawatan. Dulu, untuk menjadi seorang perawat cukup menempuh pendidikan sederajat SMP (SPR=Sekolah Pengatur Rawat), selanjutnya meningkat harus sederajat SMA (SPK=Sekolah Perawat Kesehatan).

Namun sekarang jika ingin menjadi seorang perawat haruslah menjalani pendidikan mininal Diploma III. Selain itu, pemerintah juga sudah menganjurkan untuk melanjutkan ke jenjang S1 Keperawatan plus Profesi 1 Tahun.

YOLANDA AGNE | RINDI ARISKA
Pilihan editor: 5 Mei Ditetapkan Hari Bidan Sedunia, Begini Sejarahnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus