Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Hari ini dunia memperingati World Mental Health Day atau hari kesehatan jiwa sedunia. Tujuannya untuk meningkatkan kesadaran akan masalah kesehatan jiwa di seluruh dunia sekaligus menggerakkan dukungan akan kesehatan jiwa. Salah satu kelompok yang perlu diperhatikan saat ini masalah kesehatan jiwa adalah remaja.
Baca: Masa Krusial Kondisi Kesehatan Jiwa Terjadi pada Remaja
Dokter spesialis kesehatan jiwa dari Klinik Psikosomatik Omni Hospital Alam Sutera, Tangerang, Andri, mengatakan masalah kesehatan jiwa pada remaja ada kemungkinan diawali dari dalam keluarga. Remaja, kata Andri, memiliki cara pandang yang berbeda dengan generasi orang tuanya. Mereka menginginkan sesuatu yang serba cepat dan instan sehingga menjadi kurang sabar, sementara orang tua tak sanggup memfasilitasi keinginan itu. "Perbedaan cara pandang itu sering menimbulkan masalah," kata dia, kemarin.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Generasi lebih tua, kata Andri, terkadang melihat perbedaan itu sebagai adanya masalah dalam anak. Padahal, belum tentu sang anak memiliki kondisi kesehatan mental yang terganggu. Ia pun menganjurkan orang tua untuk lebih banyak berbicara dengan anak-anak remajanya sebagai cara mendeteksi dini gangguan kesehatan jiwa.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Andri mengungkapkan suasana hati yang tidak stabil pada anak bisa menjadi alarm kewaspadaan orang tua. Lalu jika anak sudah sampai pada tahap melukai diri, enggan bersekolah, dan enggan berbicara dengan orang lain, orang tua harus sepenuhnya membantu sang anak.
Baca: DNA Orang Depresi Lebih Cepat Menua 8 Bulan dari Orang Biasa
Eka mengatakan upaya preventif terhadap kesehatan jiwa merupakan kunci untuk membantu remaja berkembang. Upaya itu bisa berupa pemberian pelatihan kemampuan sebagai caregiver pada keluarga. Kemudian melakukan intervensi berbasis sekolah seperti pelatihan staf pengajar dalam deteksi dan dasar manajemen risiko bunuh diri, pengenalan perubahan psikologi anak, dan pengajaran tentang kesehatan jiwa hingga keterampilan hidup.
KORAN TEMPO