Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gaya Hidup

Hari Pramuka, Saatnya Membangun Generasi Antihoax

Di Hari Pramuka, Ketua KPAI mengatakan Gerakan Pramuka merupakan salah satu pilar penting untuk menghasilkan generasi Indonesia yang antihoax.

14 Agustus 2019 | 17.10 WIB

Ilustrasi Pramuka. dok/Dasril Roszandi
Perbesar
Ilustrasi Pramuka. dok/Dasril Roszandi

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Hari Pramuka diperingati setiap 14 Agustus dan momen ini bisa menjadi dasar membangun generasi antihoax. Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), Susanto, mengatakan Gerakan Pramuka merupakan salah satu pilar penting untuk menghasilkan generasi Indonesia yang antihoax atau menentang berita bohong.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

"Untuk menghadapi masalah berita bohong, semangat Gerakan Pramuka dapat menjadi jawaban bila bisa membumikan Dasa Dharma Pramuka dengan baik," kata Susanto.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Susanto mencontohkan bunyi Dasa Dharma Pramuka ke-10, yaitu "Suci dalam pikiran, perkataan, dan perbuatan". Pribadi yang memiliki pikiran, perkataan, dan perbuatan yang suci tidak akan membuat dan menyebarkan berita bohong tetapi informasi-informasi yang baik untuk masyarakat. Apalagi, seiring dengan perkembangan teknologi dan informasi, keberadaan berita bohong, berita palsu, dan berita salah menjadi tantangan nyata yang dihadapi bangsa Indonesia, dan seluruh umat manusia di dunia.

"Berita bohong, berita palsu, dan berita salah terus dibuat dan disebarkan melalui berbagai media sosial. Meskipun sudah diblokir oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika, tetapi berita bohong, berita palsu, dan berita salah masih terus tumbuh," tuturnya.

Susanto mengatakan fenomena itu tidak lepas dari post-truth ketika kebenaran tidak lagi bersandar pada fakta melainkan emosi dan pandangan subjektif.

"Akibatnya, tidak sedikit masyarakat termasuk anak-anak percaya dengan berita yang viral tanpa memastikan kebenarannya," katanya.

Menurut Susanto, bila anak tidak memiliki kemampuan untuk menyaring berita, maka akan rentan terpapar berita bohong yang berdampak buruk bagi kehidupan berbangsa dan bernegara termasuk melemahkan kualitas kepribadian anak bangsa.

"Karena itu, Gerakan Pramuka sebagai gerakan yang membina anak-anak dan generasi muda memiliki peran penting. Selamat Hari Pramuka. Semoga kualitas anak Indonesia ke depan semakin baik," katanya.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus