Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Gaya Hidup

Haruskah Lansia tanpa Keluarga Tinggal di Panti Jompo?

Pakar mengatakan bagi lansia yang lebih senang berinteraksi dengan orang-orang sebaya dibanding anak atau cucu, panti jompo. Ini alasannya.

24 Juni 2022 | 23.28 WIB

Para orang tua di Panti Wreda  tengah membuat kerajinan tangan dalam program pemberdayaan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk di Rumah - rumah BUMN dengan tema "Lompat Lebih Tinggi, Berkarya Dalam Semangat Natal", salah satunya di Rumah BUMN Binaan BNI Nias Selatan, Sumatera Utara,  Jumat (24/12/2021).
Perbesar
Para orang tua di Panti Wreda tengah membuat kerajinan tangan dalam program pemberdayaan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk di Rumah - rumah BUMN dengan tema "Lompat Lebih Tinggi, Berkarya Dalam Semangat Natal", salah satunya di Rumah BUMN Binaan BNI Nias Selatan, Sumatera Utara, Jumat (24/12/2021).

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Panti wreda atau panti jompo bisa menjadi solusi agar lansia yang tak bisa berkumpul dengan keluarga bisa terlindung dari kesepian. Pakar gerontologi dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Prof. Dr. dr. Siti Setiati, Sp.PD-KGer, mengatakan bagi lansia yang lebih senang berinteraksi dengan orang-orang sebaya dibanding anak atau cucu, panti wreda bisa jadi pilihan agar bisa tetap bersosialisasi dan memenuhi kebutuhan sosial.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

"Ada sebagian yang memilih untuk tinggal bersama orang yang satu gelombang, makanya memilih tinggal di panti," kata Siti.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Di panti jompo, makanan-makanan untuk lansia sudah diatur oleh pengurus. Ia mengingatkan kepada pengurus agar benar-benar menyuguhkan makanan sehat dan bergizi dengan kandungan karbohidrat, protein, vitamin, dan mineral sesuai kebutuhan lansia.

"Jangan lupa untuk mengajak warga panti untuk berolahraga rutin," ujarnya.

Berdasarkan riset ditemukan para lansia gemar berolahraga bersama dan berinteraksi bersama teman-teman seusia. Di Indonesia, sebanyak 34,71 persen lansia tinggal bersama keluarga tiga generasi. Nilai ini menurun sebesar 6 persen dari tahun sebelumnya. 

Bila memungkinkan, Siti menyarankan agar tradisi tiga generasi tinggal serumah tetap dipertahankan agar lansia tetap punya teman, entah itu pasangan, anak, atau cucu. Pilihan lain adalah mempekerjakan pengasuh profesional khusus lansia yang bisa membantu mengurus kebutuhan sehari-hari.

"Bisa juga keluarga, apakah itu anak, keponakan, atau keluarga yang bisa jaga orang tua. Sepanjang mereka bisa tetap berinteraksi, mereka bisa tetap happy," jelasnya.

Siti berpesan kepada generasi muda untuk menjaga gaya hidup sehat agar proporsi lansia sehat di masa mendatang lebih besar dibandingkan yang kesehatannya menurun. Ia menuturkan riset menyatakan data lansia yang benar-benar hidup sehat tanpa penyakit hanya 20 persen, 60 persen mengidap beberapa penyakit, dan sisanya sudah ketergantungan dan membutuhkan bantuan. Siti berpesan jangan malas bergerak.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus