Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Seorang siswi sekolah menengah atas di Mojokerto mengalami gangguan fungsi gerak setelah dihukum squat jump hingga 90 kali. Kejadian ini pun jadi buah bibir. Banyak yang bertanya-tanya tentang squat jump. Apakah gerakan olahraga ini rentan menyebabkan cedera?
Baca juga: Tiket Kereta Gratis dengan Squat Jump 30 Kali
Sesuai dengan namanya, gerakan squat jump terdiri atas gerakan squat atau jongkok dan melompat. Berat tubuh bertumpu pada punggung dan lutut dalam posisi squat. Salah posisi memang rentan menyebabkan cedera di kedua bagian tubuh ini.
Selanjutnya, gerakan melompat menimbulkan tekanan pada lutut. Bila dilakukan berulang kali dengan posisi melompat dan mendarat yang salah, hal itu berisiko melemahkan lutut dan mempengaruhi gerak tubuh. Apalagi jika dilakukan berlebihan dan tanpa pemanasan. Kondisi cedera setiap orang juga berbeda, bergantung pada tingkat kebugaran dan rutinitas fisik.
Jadi squat jump, apalagi sampai puluhan kali, bukan merupakan bentuk hukuman ideal dan sehat bagi siapa pun. Untuk melakukan gerakan squat jump, perlu pemanasan dengan gerakan peregangan atau lari di tempat beberapa menit. Pastikan pula tubuh dalam kondisi fit.
Konsultasikan dengan dokter sebelumnya jika Anda punya gangguan sendi. Cukup berlatih squat jump tak lebih dari 30 kali. Lebih dari itu, gerakan tersebut meningkatkan risiko cedera dan mempengaruhi sistem kekebalan tubuh. Apalagi bagi Anda yang belum pernah atau tidak rutin berolahraga.
TABLOIDBINTANG
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini