Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Anda pernah mendengar tentang hipokalsemia? Atau mungkin pernah mendengar tapi tak tahu banyak soal penyakit ini.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Hipokalsemia adalah penyakit kekurangan kalsium, mineral penting yang dibutuhkan tubuh untuk membentuk tulang dan gigi yang kuat. Kalsium juga dibutuhkan untuk jantung dan otot-otot agar dapat berfungsi dengan semestinya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Ketika tubuh kekurangan kalsium, maka kita pun berisiko terserang osteoporosis, osteopenia, dan hipokalsemia. Pada anak-anak, kekurangan kalsium bisa menyebabkan mereka tak bisa tumbuh dengan sempurna. Karena itu, sungguh penting untuk memenuhi kebutuhan kalsium harian.
Bila kekurangan kalsium sehari saja, kita tak akan langsung mengalami hipokalsemia. Tapi lebih baik lagi bila kebutuhan kalsium dicukupi setiap hari karena zat ini digunakan tubuh denga segera.
Gejala kekurangan kalsium juga tak langsung bisa dilihat dalam periode singkat karena tubuh memenuhi kekurangan tersebut dengan cara mengambilnya langsung dari tulang. Tapi, kekurangan kalsium untuk jangka waktu lama akan berdampak serius.
Lalu, apa saja gejala hipokalsemia? Seperti dilansir healthline.com, pada tahap awal, kekurangan kalsium tak akan langsung menunjukkan gejala. Akan tetapi, gejala akan berkembang bila kondisi semakin memburuk. Gejala hipokalsemia yang parah adalah:
*Linglung atau kehilangan daya ingat
*Otot kaku
*Mati rasa dan kesemutan di tangan, kaki, dan wajah
*Depresi
*Halusinasi
*Kram otot
*Kuku rapuh dan keropos
*Tulang gampang patah
Kekurangan kalsium bisa berdampak ke seluruh tubuh dengan akibat kuku rapuh, pertumbuhan rambut terhambat, dan kulit yang tipis serta rentan. Kalsium juga berperan penting dalam pelepasan neurotransmitter dan kontraksi otot. Itulah sebabnya kekurangan kalsium bisa menyebabkan pingsan, bahkan pada orang yang sehat sekalipun.
Untuk mengetahui apakah tubuh kekurangan kalsium atau tidak sebaiknya dengan cara berkonsultasi dengan dokter. Para dokter juga akan meneliti riwayat keluarga, apakah ada anggotanya yang mengalami osteoporosis.
Cara lain yang dianjurkan dokter adalah dengan cek kadar kalsium dalam darah. Dokter akan memeriksa kadar kalsium total dan kadar albumin. Albumin adalah protein yang mengikat kalsium dan mengalirkannya melalui darah. Kadar kalsium normal pada orang dewasa bervariasi dari 8,8 sampai 10,4 miligram per desiliter.
Tubuh dikatakan kekurangan kalsium bila kadarnya di bawah 8,8 mg/dl. Kadar kalsium darah pada anak-anak dan remaja lebih tinggi dari orang dewasa. Karena itulah, semakin tua usia semakin rentan pula seseorang terserang hipokalsemia.