Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Asosiasi Perancang dan Pengusaha Mode Indonesia (APPMI) akan tetap menggelar acara tahunan fashion dan budaya di Tanah Air, yakni Indonesia Fashion Week (IFW) 2020 di tengah pandemi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Namun, berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, IFW yang digelar untuk kesembilan kalinya ini akan digelar dengan format virtual pada 14 - 15 November 2020 di channel YouTube Indonesia Fashion Week Official.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Perhelatan IFW 2020, menjadi bukti konsistensi bagi APPMI atas komitmennya dalam mendukung kemajuan serta memberikan ruang promosi kepada para pelaku industri mode untuk terus bisa bangkit dan berkreasi di tengah situasi ekonomi yang sedang terpuruk dampak dari pandemi virus corona.
Presiden Indonesia Fashion Week sekaligus Ketua APPMI Poppy Dharsono mengatakan Indonesia Fashion Week memiliki tanggung jawab moral kepada publik dan kepada pemerintah juga semua stakeholder yang selalu mensupport APPMI.
"Kita semua di APPMI dan tim IFW ini juga belajar sesuatu yang baru yang kedepannya kita semua harus beradaptasi dengan kehidupan baru, prilaku baru, dan langkah baru di pandemi ini. Untuk memberikan spirit juga kepada pelaku industri fashion agar di masa pandemi ini kita tetap harus jalan,” jelas Poppy dalam konferensi pers IFW, Senin 9 November 2020.
Poppy mengatakan jika selama ini pihaknya banyak mengeksplorasi kekayaan ragam budaya Nusantara, salah satu inspirasinya ialah Borneo. "Saat ini bagaimana kita merekonstruksi lagi agar semua sesuai tema dan keinginan peminat fashion di Indonesia," ucapnya.
Poppy juga mengatakan bedanya dengan IFW sebelumnya ada lagi yakni setiap desainer yang biasanya bisa sampai 10-30 busana, tetapi untuk format virtual ini masing-masing 5 busana dengan jumlah desainer sampai 50 peserta. "Saya sangat bersyukur walau dengan waktu yang pendek tetapi bersedia untuk turut memeriahkan Indonesia Fashion Week," katanya.
Sama seperti tahun sebelumnnya, IFW 2020 akan kembali mengangkat tema
budaya Kalimantan yang bertajuk "Tales of the Equator - Treasure of the Magnificent Borneo". Kalimantan memiliki unsur kebudayaan yang beragam, unik, dan memiliki banyak dimensi yang bisa dieksplorasi menjadi sumber inspirasi bagi industri fashion Indonesia.
Meski digelar secara virtual, IFW 2020 akan dikemas dengan konsep yang tak kalah menarik. Puluhan desainer dari dalam hingga luar negeri akan terlibat dalam pagelaran fashion era baru ini.
Sederet desainer ternama seperti Ida Royani, Agnes Budhisurya, Sugeng Waskito, Tuty Ayib dan Jenny Cahyawati akan turut memamerkan koleksi-koleksi terbaiknya. Selain itu akan ada konten Fashion Talk yang mengangkat tema-tema inspiratif dan informatif seputar dunia fashion dengan menghadirkan narasumber yang berkompeten di bidangnya. “Kita berusaha menampilkan mengekspresikan kreatifitas dalam bentuk yang lain dan tetap harus menarik dan itu pekerjaan yang besar buat kita,” ungkap Poppy.
Sementara itu ada pula ajang pencarian bakat desainer muda yakni Young Fashion Designer Competition (IYFDC) juga tetap digelar dalam rangkaian acara IFW 2020. Pihak juri dari IYFDC yang terdiri dari Aam Kekean, Misan Kopaka, Jacky Suharto, Bimo, dan Alya Dimitri, akan menilai karya-karya dari sepuluh desainer muda terbaik yang telah diseleksi sebelumnya untuk kembali bersaing di panggung IFW
2020.
Poppy menambahkan, pemenang IYFDC akan mendapatkan beasiswa studi di tiga sekolah mode ternama. Pemenangnya akan mendapat beasiswa sekolah mode di Italian Fashion Institute Jakarta, LaSalle College Jakarta, dan Koefia International Fashion & Arts Academy di Roma, Italia.
"Jadi menarik sekali sehingga membuat mereka yang memiliki bakat menjadi lebih baik dengan pendidikan yang ada ini. Jika dirupiahkan nilai total beasiswa untuk pemenang IYFDC hampir Rp 1 Miliar,” ungkapnya.
EKA WAHYU PRAMITA