Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kerajinan kulit Garut hadir lebih dari 100 tahun lalu. Oleh perajin lokal, kulit domba, sapi, atau kerbau, diolah menjadi barang siap pakai seperti tas, sepatu, jaket, topi, hingga ikat pinggang. Potensi kerajinan kulit di kabupaten itu menarik perhatian Poppy Dharsono.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Poppy yang dikenal sebagai desainer dan pengusaha itu pun menggandeng usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) serta Pemerintah Kabupaten Garut untuk berkolaborasi menciptakan produk fashion yang trendi. Karya kolaborasi itu pun ditampilkan dalam peragaan busana Indonesia Fashion Week di Jakarta Convention Center, Jumat, 24 Februari 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Poppy menampilkan 24 karya dalam pertunjukan bertajuk Age of Archipelago bersama dengan beberapa desainer lain. Dari koleksi tersebut, 12 di antaranya dibuat dari kain tenun dan 12 lainnya dari kulit.
Poppy Dharsono dan Pemerintah Kabupaten Garut berkolaborasi mengangkat kerajinan kulit di Indonesia Fashion Week, Jumat, 24 Februari 2023
Sebelum menampilkan karyanya, mantan peragawati itu menceritakan tentang kolaborasi tersebut di hadapan tamu. “APPMI (Asosiasi Pengusaha dan Perancang Mode Indonesia) bekerja sama dengan UKM perkulitan di Garut yang umurnya lebih dari 100 tahun, ada sejak 1921. Saat itu militer Belanda bikin pabrik di Garut untuk suplai kebutuhan perkulitan mereka,” kata dia memulai kisahnya.
Dia menambahkan, setelah Belanda pergi, pabrik tersebut diambil oleh Jepang. Ketika Indonesia merdeka dan Jepang terusir, kerajinan kulit itu pun dikelola oleh penduduk. Kerajinan itu bertahan sampai sekarang tetapi sayangnya tak mengalami banyak perkembangan. Dia mengatakan bahwa kerajinan kulit Garut perlu ditingkatkan kuliatasnya terutama desain.
“Dari toko A sampai Z, semua desainnya sama. Jadi banyak sekali yang harus ditingkatkan,” kata dia.
Dalam fashion show ini, Poppy menampilkan ragam pakaian dari kulit, mulai dari dress, jaket, outer, dan mantel panjang yang modis. Warna didominasi camel, cokelat, dan emas. Poppy memadukan dengan batik dan sepatu bot.
Bupati Garut Rudy Gunawan berharap kerja sama ini bisa meningkatkan kualitas kerajinan kulit Garut hingga mendunia. “Kulit Garut adalah kulit yang luar biasa, sudah ada sejak lebih dari 100 tahun lalu. Tapi ketika Bu Poppy dayang dua tahun lalu, (dia melihat) banyak yang mesti diperbaiki dari sisi kualitas,” ujar dia.
Dia menambahkan bahwa sebelumnya kolaborasi fashion Poppy Dharsono dan Pemkab Garut ditampilkan dalam peragaan busana di sela agenda B20, G20, dam W20 dengan tema Magnificent of Garut. Kerajinan kulit Garut juga smepat mengikuti pameran kulit terbesar di Milan, Italia, Lineapelle Expo.