Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Ketika kadar hormon sedang tidak seimbang, dampaknya bukan hanya pada kesehatan fisik. Kesehatan mental pun ikut terdampak, termasuk kemampuan untuk mengendalikan pikiran, kata pakar.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pakar hormon Mike Kocsis menyebut alasan hormon bisa menjadi penyebab orang uring-uringan dan bagaimana mengatasinya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Estrogen
Hormon estrogen berperan penting dalam mengatur suasana hati. "Contoh yang paling jelas adalah PMS (sindrom pramenstruasi), di mana gangguan produksi estrogen sebelum haid menyebabkan suasana hati naik turun, cepat marah, dan sulit berkonsentrasi, yang bisa memicu terlalu banyak pikiran," papar Kocsis kepada Sun Health.
"Di masa perimenopause dan menopause, kadar estrogen menurun siginifikan dan bisa memicu gejala seperti kecemasan dan depresi," tambahnya.
Serotonin
Dikenal juga sebagai hormon bahagia dan mengatur suasana hati dan pola tidur. "Ketika kadar serotonin turun, Anda akan mengalami gejala seperti kecemasan, depresi, kelelahan, dan uring-uringan," ujar Kocsis.
Kadar serotonin yang rendah juga membuat otak sulit untuk tidak berpikir negatif sehingga terus berpikir soal ketidakbahagiaan.
Progesteron
Hormon ini mempengaruhi neurotransmitter di otak, seperti asam gamma-aminobutirat (GABA). GABA memiliki efek menenangkan dan progesteron melekat pada reseptor GABA, yang akan meningkatkan efeknya. "Tapi ketika kadar progesteron naik turun selama menstruasi, kehamilan, dan menopause maka efek menenangkannya terganggu dan bisa menyebabkan perubahan suasana hati, kecemasan, dan depresi," papar Kocsis.
Kortisol
Hormon ini mengatur respons tubuh terhadap stres. Kortisol dilepaskan setelah hormon "lawan atau lari" seperti adrenalin sehingga Anda akan merasa terus waspada dan siap menghadapi bahaya. "Akan tetapi, bila sedang stres, kadar kortisol akan terus tinggi dan bisa menyebabkan sulit tidur, sistem imun melemah, dan banyak berpikir," ujar Kocsis.
Oksitosin
Inilah hormon yang meningkatkan perasaan tenang dan dilepaskan saat kita berkumpul bersama teman-teman atau sedang jatuh cinta. Meski hormon cinta ini bisa mengurangi kecemasan, oksitosin juga bisa mengingatkan pada masa lalu, terutama yang membuat stres. Contohnya kenangan bertengkar dengan pasangan atau teman dan Anda terus mengingatnya sehingga memunculkan pikiran-pikiran negatif.
Pilihan Editor: Ginekolog Sebut Pentingnya Kebugaran untuk Hadapi Menopause