Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Ini Alasan Mengapa Banyak Orang Gagal Mengidentifikasi Gejala Stroke

Sekitar dua pertiga dari stroke terjadi pada orang di atas usia 65 tahun, maka jangan remehkan tanda ataupun gejala-gejala stroke.

10 Juli 2023 | 14.45 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Stroke adalah kondisi medis yang terjadi ketika suplai darah ke otak terganggu atau terhenti, yang menyebabkan kerusakan pada sel-sel otak, maka jangan remehkan gejala stroke.

Kerusakan sel-sel otak bisa terjadi karena sumbatan pada pembuluh darah otak (stroke iskemik) atau pecahnya pembuluh darah otak (stroke hemoragik).

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Mengutip dari laman Cleveland Clinic, siapa saja bisa terkena stroke, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa, namun ada beberapa orang yang memiliki risiko lebih besar dibandingkan yang lain. Sekitar dua pertiga dari stroke terjadi pada orang di atas usia 65 tahun.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ada beberapa kondisi medis tertentu yang meningkatkan risiko stroke, yaitu tekanan darah tinggi (hipertensi), kolesterol tinggi (hiperlipidemia), diabetes tipe 2, dan orang yang memiliki riwayat stroke, serangan jantung, atau irama jantung tidak teratur seperti fibrilasi atrium.

Melansir dari laman Times of India, menurut Global Burden of Diseases, Injuries, and Risk Factors Study (GBD), telah terjadi peningkatan yang signifikan dalam kasus stroke baru, kasus stroke total, kematian terkait stroke, dan indikator kecacatan dari tahun 1990 hingga 2019.

Joy Dev Mukherji, Wakil Ketua dan Kepala Neurologi, Max Super Speciality Hospital Saket mengatakan, perubahan penglihatan, perubahan cara berjalan, perubahan status mental, kejang, sinkop, dan pusing adalah beberapa gejala stroke nontradisional yang sering diabaikan.

Karena itu seseorang harus menyadari tanda-tanda stroke yang tidak biasa seperti kesulitan melihat, kesulitan berjalan, sakit kepala parah dan kebingungan tiba-tiba dengan ucapan yang tidak koheren.

Seorang pasien stroke dapat diselamatkan jika bertindak cepat atas gejala stroke yang muncul. Beberapa gejala stroke yang harus diwaspadai yaitu wajah terkulai, lengan lemah dan mati rasa, kesulitan berbicara, kebingungan, kesulitan berbicara atau memahami pembicaraan, kesulitan melihat dari satu atau kedua mata, kesulitan berjalan dan sakit kepala parah.

Beberapa penelitian menunjukan bahwa cedera kepala tunggal dapat meningkatkan risiko seseorang terkena stroke. Mukherji menjelaskan bahwa gegar otak adalah salah satu jenis cedera otak akibat trauma. Ini menyebabkan kerusakan pada otak dan dapat menimbulkan konsekuensi serius.

Cedera otak traumatis ini dapat menyebabkan kerusakan pembuluh darah yang membuatnya rentan terhadap pembekuan darah atau pecah dan karenanya risiko stroke lebih tinggi setelah cedera gegar otak.

Pilihan editor : Wanita Lebih Berisiko Terkena Stroke, Apa Penyebabnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus