Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Asosiasi Jantung Amerika (AHA) menyebut satu dari lima perempuan berumur 55-75 tahun pernah terserang stroke. Ada dua jenis stroke, yakni iskemik akibat penyumbatan aliran darah ke otak, dan hemoragik atau pecahnya pembuluh darah di otak yang menyebabkan pendarahan dan merusak sel-sel otak.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Beberapa faktor risiko memang tak bisa diubah, seperti usia, keturunan, dan ras. Namun faktor risiko lain bisa dicegah lewat perubahan gaya hidup. Dokter di Brooks Rehabilitation di Jacksonville, Florida, Parag Shah, membagi lima tips buat kaum wanita untuk menurunkan risiko stroke.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Hindari polusi udara
Riset menunjukkan polusi udara cenderung berdampak pada wanita dibanding pria terkait peradangan, infeksi, dan penyakit jantung. "Menurut ulasan baru-baru ini, kenaikan kadar polusi udara, meski kita hanya terpapar sebentar, bisa meningkatkan risiko stroke," ujar Shah kepada Fox News Digital.
Pilih diet Mediterania
Pola makan yang menekankan pada nutrisi nabati dan makanan laut ini bisa mengurangi risiko terkait stroke, kata Shah, yang juga spesialis pemulihan stroke.
Latihan tai chi dan yoga
Aktivitas fisik meningkatkan kesehatan jantung dan mengurangi stres sehingga membantu menurunkan kemungkinan stroke. "Latihan seperti tai chi, yoga, dan kekuatan, selain teknik mindfulness macam meditasi, bisa membantu menurunkan risiko stroke," kata Shah.
Memahami gejala stroke
Kebingungan tiba-tiba, sulit memahami lawan bicara, bicara cadel, pandangan ganda, kebas atau lemah, terutama di satu sisi tubuh adalah gejala stroke. "Penting untuk mengenali tanda-tanda ini karena identifikasi dan pertolongan medis segera memperbesar peluang pasien stroke untuk sembuh," papar Shah.
Pahami penyebab tersembunyi
Selain gejala yang terlihat mata, ada pula yang tak segera disadari sehingga terlambat terdeteksi. "Faktor seperti kehamilan, melahirkan, dan perubahan hormon seperti menopause bisa memperbesar kemungkinan serangan stroke," tutur Shah.
Pilihan Editor: Cegah Stroke, Pakar Saraf Minta Kontrol 3 Hal Ini