Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Ini Alasan Mengapa Nasi Tidak Boleh Dipanaskan Lagi

Memanaskan nasi kembali bisa menyebabkan keracunan. Bukan pemanasan ulang yang menyebabkan keracunan, tapi cara penyimpanan nasi sebelum dipanaskan.

18 Januari 2022 | 13.49 WIB

Ilustrasi nasi putih. Freepik.com/xb100
Perbesar
Ilustrasi nasi putih. Freepik.com/xb100

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Nasi yang tidak habis seringkali dipanaskan kembali. Tapi, tahukah Anda hal itu bisa membahayakan?

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Memanaskan nasi kembali bisa menyebabkan keracunan. Melansir dari laman NHS, sebenarnya bukan pemanasan ulang yang menyebabkan keracunan, tapi cara penyimpanan nasi sebelum dipanaskan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Nasi mentah bisa mengandung spora Bacillus cereus. Spora ini bertahan saat nasi di masak.

Namun saat nasi dibiarkan dalam suhu kamar, spora tumbuh menjadi bakteri. Bakteri inilah yang nantinya berkembang biak dan menghasilkan racun yang menyebabkan muntah atau diare.

Semakin lama nasi dibiarkan dalam suhu kamar, semakin besar kemungkinan bakteri bisa berkembang biak dan membuat nasi tidak aman untuk dimakan.

Melansir dari Medical News Today, gejala keracunan makanan yang umum adalah diare, muntah, sakit perut, demam, dan panas dingin. Gejala itu datang dengan cepat dan berlangsung sebentar.

Umumnya, orang bisa pulih dengan cepat tanpa komplikasi. Tetapi, hubungi dokter bila Anda merasa gejala bertahan lebih dari 48 jam, gejala memburuk, atau muncul gejala baru.

Mengutip dari studi "Plant Compounds Enhance the Assay Sensitivity for Detection of Active Bacillus cereus Toxin" pada 2015, kasus keracunan akibat bakteri Bacillus cereus di Amerika Serikat mencapai 84 ribu tiap tahunnya.

Karena itu, idealnya nasi segera dimakan setelah dimasak. Jika tidak memungkinkan, dinginkan nasi secepat mungkin di lemari es tidak lebih dari satu hari. 

Baru kemudian panaskan nasi kembali. Nasi yang dipanaskan kembali aman dikonsumsi jika Anda menyimpannya dengan benar.

AMELIA RAHIMA SARI

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus