Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Makanan panas yang dibungkus dengan plastik ternyata tidak baik dikonsumsi dan bahaya bagi kesehatan tubuh.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dilansir dari laman Vanguard Nigeria, 21 Januari 2019, Ahli ekologi, Nnenna Didigu, mengatakan makanan panas yang dikemas dalam kantong plastik berbahaya bagi kesehatan manusia. Ini karena makanan tersebut sudah terkontaminasi dengan bahan kimia yang digunakan untuk memproduksi kantong plastik.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ketika makanan dikemas dalam plastik, terjadi pertukaran kimia antara plastik dan makanan yang dimaksimalkan oleh suhu tinggi dan sifat makanan. Plastik mengandung beberapa bahan kimia yang bisa berbahaya bagi manusia bila terkontaminasi. Bahan-bahan kimia tersebut adalah styrene dan abisphenol A yang bisa menyebabkan kanker, penyakit jantung, dan mengganggu masalah reproduksi.
Didigu menyampaikan jumlah penderita penyakit ginjal, tenggorokan, kanker, dan infertitas semakin meningkat. Peningkatan tersebut, kata dia, sebagian besar disebabkan banyak orang memakan makanan panas yang dibungkus kantong plastik atau wadah plastik.
Ia juga mencontohkan, konsumsi air sachet yang terkena sinar matahari pada suhu lebih dari 280 derajat Celcius menjadikan air tersebut sebagai racun. Air inilah yang telah mengakibatkan banyaknya kasus gagal ginjal dan hati pada orang Nigeria.
"Penggunaan kantong plastik yang banyak untuk mengemas makanan panas tidak hanya berbahaya bagi manusia, tetapi juga bagi lingkungan kita," kata Didigu. Kasus pencemaran lingkungan itu akibat penggunaan bahan polythene non-degradable yang berserakan di beberapa tempat, terutama di pusat kota.
AMELIA RAHIMA SARI