Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gaya Hidup

Ini Gejala Erotomania, Khayalan Seseorang Jatuh Cinta Setengah Mati

Jatuh cinta merupakan perasaan yang membuat hati berbunga-bunga. Namun, jatuh cinta juga dapat memicu gejala erotomania bagi seseorang.

30 Juni 2021 | 15.09 WIB

Ilustrasi wanita berkhayal. Shutterstock
Perbesar
Ilustrasi wanita berkhayal. Shutterstock

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta – Jatuh cinta berjuta rasanya. Begitulah penggalan lirik lagu yang ditembangkan oleh Titiek Puspa. Jatuh cinta memang memberikan energi positif bagi tubuh, juga membuat tubuh dan pikiran terdilusi dengan pikiran-pikiran indah, termasuk anggapan bahwa seseorang yang ditaksir juga memiliki perasaan yang sama. Namun sebelum tenggelam ke dalam ekspektasi tinggi tersebut, pastikan terlebih dahulu, apakah memang benar si Dia membalas perasaanmu atau kamu terkena gejala sindrom erotomania?

Sebagaimana dikutip dari WebMd, erotomania termasuk ke dalam jenis gangguan mental. Secara sederhana, erotomania didefinisikan sebagai pikiran bahwa terdapat seseorang yang mencintai diri kita, tetapi hal tersebut sebenarnya tidaklah nyata. Sindrom erotomania juga dikenal dengan nama sindrom Clérambault.

Meskipun rentan terjadi kepada kaum wanita, tetapi laki-laki juga berpotensi mengalami gangguan mental ini. Seorang pengidap erotomania dikelabui oleh pikirannya sendiri sehingga menganggap orang lain atau bahkan orang yang belum pernah ditemui jatuh cinta kepada dirinya. Biasanya, pujaan hati dari pengidap erotomania adalah seseorang yang memiliki status lebih tinggi dan banyak dikagumi orang.

Media sosial menjadi salah satu pendukung gejala erotomania semakin tinggi. Biasanya, hanya dengan membaca berita atau sosial media milik pujaan hatinya, para penderita erotomania dapat menciptakan delusi di dalam pikirannya sendiri. Selain itu, hanya dengan bahasa tubuh atau cara bicara seseorang juga dapat memicu gejala erotomania. Hal ini karena sebagian besar para penderita erotomania menyalahartikan tindakan sosial orang lain.

Gejala erotomania dapat berkembang semakin parah apabila pengidap merupakan seorang penyendiri. Seseorang yang menderita gangguan mental ini akan marah ketika seseorang memberi tahu bahwa perasaan tersebut tidaklah nyata.

Berikut beberapa gejala dari erotomania, sebagaimana dikutip dari healthyline, di antaranya:

  1. Memiliki obsesi tinggi terhadap pujaan hatinya, seperti mengintai segala hal mengenai sang pujaan hati, mulai dari stalking media sosial, berkirim pesan, menelpon, hingga mengirim hadiah setiap waktu.
  2.   Merasa cemburu ketika sang pujaan hati berinteraksi dengan orang lain
  3. Penderita memiliki anggapan kuat bahwa orang yang dicintainya juga memiliki perasaan yang sama
  4. Segala tindakan dari sang pujaan hati merupakan bentuk bukti cinta bagi penderita erotomania
  5. Melakukan tindakan-tindakan ekstrim mulai dari berbohong, manipulasi, hingga kekerasan yang dilakukan dalam jangka waktu lama.

Penderita gangguan erotomania biasanya tidak merasakan bahwa dirinya merupakan pengidap gejala ini. Oleh karena itu, kunjungan ke dokter kejiwaan, psikolog, psikiater ataupun terapis jiwa merupakan dorongan dari keluarga atau orang-orang terdekat penderita erotomania. Biasanya bentuk pengobatan yang diberikan antara lain terapi bicara, melalui obat resep, hingga perawatan paksa.

NAOMY A. NUGRAHENI 

Baca: 4 Tanda Bahwa Seseorang Naksir dan Jatuh Cinta Salah Satunya Bertingkah Aneh

 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600
close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus