Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Sinusitis adalah peradangan atau pembengkakan pada jaringan yang melapisi sinus. Kondisi ini sering kali mengganggu kenyamanan sehari-hari seseorang.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dikutip dari Mayoclinic, sinus menghasilkan lendir yang menjaga bagian dalam hidung tetap lembap dan membantu melindungi terhadap debu, alergen, dan polutan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sinus yang sehat dipenuhi udara. Namun, jika saluran sinus tersumbat dan terisi cairan, kuman dapat berkembang biak dan menyebabkan infeksi.
Sinusitis akut menyebabkan ruang di dalam hidung yang disebut sinus, menjadi meradang dan bengkak, membuat sinus sulit mengalir dan lendir menumpuk.
Selain dapat membuat sulit bernapas melalui hidung, area sekitar mata dan wajah mungkin terasa bengkak hingga nyeri wajah yang berdenyut atau sakit kepala.
Penyebab Sinusitas
Pilek biasa merupakan penyebab umum sinusitis akut. Kondisi ini biasanya hilang dalam waktu seminggu hingga 10 hari, kecuali ada infeksi yang disebabkan oleh bakteri, yang disebut infeksi bakteri.
Sinusitis akut adalah infeksi yang disebabkan oleh virus. Penyebabnya adalah flu biasa. Terkadang, sinus yang tersumbat untuk sementara waktu bisa terkena infeksi bakteri.
Kondisi yang dapat menyebabkan penyumbatan sinus antara lain:
- Flu biasa
- Rinitis alergi , yaitu pembengkakan pada lapisan hidung yang disebabkan oleh alergen
- Pertumbuhan kecil pada lapisan hidung disebut polip hidung
- Septum yang menyimpang, yaitu rongga hidung yang bengkok.
Dikutip dari Cleveland Clinic, berikut gejala umum infeksi sinus:
- Postnasal Drip (lendir menetes ke tenggorokan)
- Hidung meler dengan lendir kental berwarna kuning atau hijau
- Hidung tersumbat
- Tekanan pada wajah (terutama di sekitar hidung, mata, dan dahi)
- Tekanan atau rasa sakit pada gigi
- Tekanan atau nyeri telinga.
- Demam
- Bau mulut (halitosis) atau rasa tidak enak di mulut.
- Batuk
- Sakit kepala
- Kelelahan.
Sinusitis yang berlangsung lebih dari 12 minggu bahkan dengan pengobatan medis disebut sinusitis kronis.
Perawatan Sinusitas bergantung pada sejumlah faktor. Jika disebabkan oleh flu biasa, bisa saja memerlukan obat-obatan tertentu. Namun jika sudah berlangsung lebih dari 3 bulan, artinya sudah kronis yang membutuhkan perawatan.
Cara mengobati sinusitas
Dilansir dari WebMD, berikut beberapa pengobatan sinusitas yang dapat dilakukan:
1. Obat-obatan
Obat-obatan seperti antibiotik dan dekongestan membantu mengatasi infeksi bakteri. Banyak penderita sinusitis mengonsumsi obat pereda nyeri yang dijual bebas (OTC), seperti ibuprofen atau asetaminofen, untuk meredakan ketidaknyamanan. Pengobatan seperti obat antihistamin dapat menghindari pemicu peradangan.
2. Pengobatan rumahan
Meskipun obat-obatan dapat membantu, banyak kasus sinusitis yang dapat hilang dengan sendirinya tanpa perawatan medis apa pun. Jika sering mengalami kondisi ini, lakukan beberapa pengobatan rumahan untuk membantu mencegahnya.
- Kelembaban
Gunakan pelembab udara di ruangan tempat menghabiskan banyak waktu.
- Hirup uap panas
Menghirup uap dari semangkuk air hangat dapat meredakan saluran hidung yang tersumbat dan bengkak.
- Gunakan handuk hangat
Letakkan handuk basah dan hangat di wajah. Ini bisa menghilangkan sebagian tekanan.
- Cuci hidung sinusitis
Hal ini juga dikenal sebagai irigasi hidung, perawatan di rumah yang akan membersihkan sinus dan meringankan gejala untuk sementara. Tuangkan larutan garam ke dalam lubang hidung. Larutan tersebut akan mengencerkan lendir dan membiarkannya mengalir.
Pilihan Editor: 5 Cara Alami Meredakan Hidung Mampet