Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Panic attack dan anxiety attack sering dianggap sama karena berhubungan erat dengan panik dan cemas. Padahal, keduanya digolongkan ke dalam gangguan psikologis yang berbeda.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Dilansir dari laman pip.unpad.ac.id, anxiety apabila diartikan secara literal ke dalam bahasa Indonesia berarti cemas. Cemas adalah kondisi alami yang pasti pernah dialami oleh setiap manusia. Cemas biasanya muncul ketika perasaan tertekan, terancam, atau situasi yang menyebabkan stres dan tidak nyaman.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Apabila rasa cemas ini memiliki intensitas yang tinggi dan sering datang dengan tiba-tiba sehingga mengganggu kehidupan sehari-hari, maka perasaan cemas ini dapat disebut sebagai anxiety attack disorder. Anxiety attack disorder biasanya diawali dengan gejala seperti gelisah, berkeringat, tremor, insomnia, sulit untuk fokus, sensitif, hingga mudah marah.
Sedangkan panic attack atau serangan panik adalah sesuatu yang terjadi secara spontan dan bukan muncul akibat situasi tertekan. Panic attack biasanya terjadi tanpa alasan yang jelas sehingga sulit untuk diprediksi. Apabila seseorang mengalami panic attack, maka ia akan merasa ketakutan yang luar biasa bahkan merasa akan mati dan kehilangan kontrol atas tubuh dan pikirannya.
Panic attack biasanya terjadi dengan gejala seperti jantung yang berdebar dengan cepat, keringat deras, badan menggigil, kesulitan bernapas, pandangan berkunang-kunang, kehilangan keseimbangan, merasa ketakutan akan mati, hingga mati rasa pada tubuh.
NAUFAL RIDHWAN ALY
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.